BADAN PANGAN NASIONAL
Diskusi Mengupas Dampak Perubahan Iklim Terhadap Ketahanan Pangan, NFA Elaborasi Strategi Hilirisasi Pangan Indonesia

Fenomena perubahan iklim tak dapat dipungkiri bisa mempengaruhi ketahanan pangan nasional. Namun tantangan tersebut dijawab optimis pemerintah, termasuk Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA). Optimalisasi produksi pangan dalam negeri akan ditopang strategi dan kebijakan pada bagian hilir rantai pasok ekosistem pangan.

"Berdasarkan Global Food Security Index, skor Indonesia di 2022 adalah 60,2 dan berada di urutan ke-63. Dari 2018 sampai 2022, aspek ketahanan mengalami peningkatan yang artinya pemerintah cukup berhasil dalam mengatur bagaimana hasil produksi pangan mampu sampai ke masyarakat," beber Deputi Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan NFA I Gusti Ketut Astawa dalam diskusi 'From Vulnerability to Opportunity: Addressing Climate Change Challenges in Indonesia's Food Security' yang dihelat oleh 'Center for Indonesian Policy Studies' secara daring pada Selasa (15/10/2024).

"Akan tetapi di sisi lain, ada penurunan pada aspek ketersediaan pangan. Ini juga merupakan salah satu dampak fenomena perubahan iklim yang turut menerpa Indonesia. Kami di Badan Pangan Nasional mengambil peran di aspek hilir, untuk bagaimana suplai lancar dan stabilitas harga pangan strategis dapat tercipta. Pada pokoknya, jangan sampai petani merugi dan masyarakat pun memperoleh harga yang wajar," tandasnya.

Deputi Ketut turut menjelaskan pentingnya peran BUMN pangan sebagai standby buyer hasil produksi pangan dalam negeri yang kemudian akan dijadikan stok Cadangan Pangan Pemerintah (CPP). Menurutnya, dengan penyiapan hilirisasi pangan yang tertata efektif dapat menopang akselarasi produksi pangan yang terus digeber oleh Kementerian Pertanian, meskipun dalam kondisi perubahan iklim seperti El Nino.

Sebagaimana rilis terbaru Badan Pusat Statistik (BPS), pengaruh El Nino disebut BPS menyebabkan terjadinya mundur tanam. Alhasil, menyebabkan penurunan luas panen padi di tahun ini. Menurut BPS, luas panen padi pada tahun 2024 diperkirakan 10,05 juta hektare atau mengalami penurunan sebesar 0,17 juta hektare dibandingkan 2023. Meskipun mengalami penurunan, sepanjang Agustus-Desember 2024, luas panen padi diperkirakan meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Ini karena adanya lonjakan luas tanaman sepanjang Mei-Juli 2024.

Dalam diskusi hari ini turut diisi oleh seorang analis TMP, Ivana Ema Pavkova. TMP sendiri merupakan konsultan internasional yang menaruh perhatian pada masalah lingkungan, sosial, dan bidang lainnya yang berkaitan dengan perubahan iklim global.

Ivana memberi pandangan bahwa dampak perubahan iklim akan mempengaruhi produksi pangan domestik Indonesia. "Perubahan iklim menyebabkan adanya risiko banjir meningkat drastis. Namun secara bersamaan, terdapat beberapa provinsi seperti Nusa Tenggara Timur, memperlihatkan risiko kekeringan. Tentu ini akan menyebabkan kesulitan bagi para petani, terutama petani skala kecil yang tidak punya akses mekanisasi pertanian," urainya.

"Penting untuk secara proaktif bersiap hadapi tantangan tersebut dengan mengintegrasikan perubahan iklim sebagai aspek dalam perencanaan lintas kementerian dan industri. Lalu kami sangat merekomendasikan adanya upaya diversifikasi, baik pada jenis tanaman pangan dan juga kemitraaan dagang, dalam arti tidak bergantung pada satu negara atau satu mitra dagang saja," pungkasnya.


#BadanPanganNasional #NationalFoodAgency #Bapanas #NFA #PanganKuatIndonesiaBerdaulat #KetahananPangan #PerubahanIklim #ClimateChange

BADAN PANGAN NASIONAL  
Sejak 25/01/2023
Kantor
Jalan Harsono RM No.3, Ragunan, Ps. Minggu, Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12550
(021) 7807377
nfa_official@badanpangan.go.id
Media Sosial
Tautan Terkait
Kementerian Pertanian
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Kementerian Kesehatan
Kementerian Perdagangan
Kementerian Komunikasi dan Informatika
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
Badan Pusat Statistik
Badan Informasi Geospasial
Perum BULOG
ID FOOD
Copyright © 2024 Badan Pangan Nasional. All Rights Reserved.