Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) mendukung secara penuh potensi beras aruk yang selama ini menjadi makanan pokok masyarakat di Kabupaten Bangka Tengah sebagai pengganti beras dari padi. Diketahui beras aruk merupakan pangan sumber karbohidrat yang dikonsumsi turun temurun oleh masyarakat Bangka Tengah.
Rinna Syawal, Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan NFA menyampaikan produksi beras aruk menjadi keunikan dan ciri khas dari identitas masyarakat Bangka Tengah sejak lama. Ia menuturkan keunikan tersebut Beras Aruk merupakan olahan makanan yang terbuat dari ubi kayu sebagai sumber karbohidrat.
"Jadi banggalah dengan nasi aruk, jadikan nasi aruk sebagai makanan pengganti sumber karbohidarat dari beras padi, beras aruk sudah sejak lama diwariskan menjadi makanan pokok masyarakat khususnya di Bangka Tengah," ungkap Rinna saat mengunjungi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Belilik, Bangka Tengah.
Pada kesempatan tersebut, Rinna mengungkapkan terkait potensi beras aruk untuk mendukung penganekaragaman konsumsi pangan. Ia mengatakan beras aruk yang menyehatkan terbuat dari bahan ubi kayu dapat menjadi pilihan utama keanekaragaman makanan pengganti beras.
"Beras aruk sebagai salah satu hasil komoditas dari umbi-umbian yang memiliki potensi untuk mendukung penganekaragaman pangan, terlebih masyarakat di Bangka Tengah yang telah menjadikan selain nasi yaitu singkong sebagai makanan pokoknya. Adapun beberapa makanan pokok yang berbahan dasar singkong seperti Kasuami dan Kabuto dari Sulawesi Tenggara, Enbal dari Maluku, serta Jepa dari Sulawesi Barat dan Kalimantan Selatan," ungkap Rinna.
#badanpangannasional #nationalfoodagency #bapanas #NFA #pangankuatindonesiaberdaulat #penganekaragamanpangan #b2sa #makanb2sa #menub2sa #kulinerb2sa #panganlokal #kenyanggakharusnasi #sehatdenganpanganlokal #berasaruk #bangka #bangkatengah #bangkabelitung