BADAN PANGAN NASIONAL
Dugaan Keracunan Makanan di Sulut, NFA Gerak Cepat Konsolidasi Bersama Pemda

JAKARTA – Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) memberi perhatian serius terhadap adanya dugaan kasus keracunan makanan yang dialami siswa SD pada saat pemberian makanan tambahan dalam program Gerakan Edukasi Pemberian Pangan Bergizi untuk Siswa (GENIUS) di Kecamatan Lolak Kabupaten Bolmong, Senin (23/10/2023). Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi NFA Nyoto Suwignyo mengatakan, pihaknya langsung melakukan gerak cepat dan mengonsolidasikan langkah-langkah yang diperlukan. 


“Segera setelah kasus ini diketahui, pada senin (23/10) kami langsung melakukan koordinasi dengan Pemda untuk mengambil langkah-langkah pengendalian mulai dari penanganan cepat korban untuk dirawat hingga pengecekan sampel makanan dengan melibatkan pihak-pihak terkait.” ungkap Nyoto dalam keterangannya pada Rabu (25/10/2023) di Jakarta. 


Nyoto mengatakan NFA mengapresiasi langkah cepat yang dilakukan oleh Pemda baik Provinsi Sulut dan Kabupaten Bolang Mongondow yang segera melakukan tindakan pertolongan dengan membawa siswa yang mengalami keracunan ke Puskesmas dan rumah sakit, dan menangani anak yang terdampak sesuai prosedur kesehatan, sehingga seluruh siswa dapat tertangani dengan baik dan telah kembali ke rumah masing-masing.


Adapun GENIUS merupakan program pemerintah yang pelaksanaannya dilakukan oleh Pemda melalui dana dekonsentrasi yang ada di Badan Pangan Nasional. Kepala NFA Arief Prasetyo Adi dalam sambutannya pada launching GENIUS mengatakan bahwa program ini bertujuan untuk mendukung pencapaian target Prevalence of Undernourishment (PoU) sesuai  rekomendasi dari Bappenas. 


Kegiatan GENIUS berupa pemberian kudapan pangan bergizi sumber protein hewani berbahan utama telur, susu, dan sumber protein hewani lain disertai edukasi pangan dan gizi dalam mendorong keberlanjutan kegiatan serta menumbuhkan kesadaran siswa dan orang tua terkait kewaspadaan pangan dan gizi. 

 

Pada tahun 2023, program ini difokuskan pada daerah dengan PoU belum mencapai target nasional yang disertai dengan penetapan titik Kecamatan/Desa berbasis data Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan (Food Security and Vulnerability Atlas/FSVA) prioritas 3 dan 4 di 50 kabupaten/kota yang tersebar di 10 provinsi yaitu Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara dan Sulawesi Barat dengan jumlah penerima manfaat mencapai 25.000 siswa SD. 


Direktur Kewaspadaan Pangan dan Gizi NFA Nita Yulianis mengatakan, pelaksanaan GENIUS di berbagai daerah sudah dimulai sejak bulan Oktober 2023 dengan rata-rata pemberian pangan bergizi sebanyak 6-9 kali dari 20 kali target pemberian di tiap provinsi.  Hingga saat ini program yang menyasar siswa SD ini, secara umum berjalan dengan lancar dan tidak mengalami kendala terkait dengan pemberian pangan bergizi. 


“Oleh karena itu, akan terus kita lakukan pemantauan, khusus di Sulut terkait penyebab sesungguhnya karena program GENIUS ini kan sudah berjalan sejak 9 Oktober 2023 dan baru di lokasi ini terjadi kasus keracunan tersebut.” ujar Nita.  


Nita menegaskan bahwa kegiatan ini didekonsentrasikan ke daerah yang dalam pelaksanaannya merujuk pada petunjuk teknis dan panduan operasional yang telah disusun bersama dengan para pihak dan pakar mencakup Asosisasi Institusi Pendidikan Tinggi Gizi Indonesia (AIPGI), Kemendikbudristek, SEAMEO Recfon, dan World Food Program (WFP). Sesuai dengan juknis dan panduan operasional manajemen penyelenggaraan pangan bergizi, maka persyaratan kudapan yang diberikan kepada siswa harus terjamin kebersihan dan keamanan pangannya. 


Karena itu, Nita juga mengimbau kepada penyedia makanan yang telah ditetapkan oleh Pemda sebagai mitra untuk menjaga dan menerapkan standar kebersihan dan keamanan pangan sesuai juknis yang ditetapkan, sehingga pemenuhan gizi bagi siswa dapat terpenuhi secara baik.  


Ketua AIPGI Hardinsyah mengatakan bahwa AIPGI mendukung terlaksananya GENIUS, karena berdasarkan hasil Riskesdas 2018 masih terdapat 26,1% anak usia sekolah tidak sarapan sebelum sekolah. Hal ini penting untuk mendukung Generasi Emas 2045. 


“Kolaborasi NFA bersama AIPGI untuk memastikan makanan yang diberikan memenuhi standar gizi (sekitar 20-25% kebutuhan energi harian pada setiap kali pemberian) serta menjamin pemenuhan gizi dan keamanan pangan yang diberikan kepada siswa melalui bimtek bagi penyedia di 10 provinsi. Khusus untuk Provinsi Sulawesi Utara, pendampingan dilakukan oleh Universitas Muhammadiyah Manado termasuk pemberian edukasi pangan dan gizi bagi siswa dan orang tua siswa.” ujarnya.



-------------------------------------------------------------

*Siaran Pers*

*Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA)*


237/R-NFA/X/2023

25 Oktober 2023

Informasi lebih lanjut dapat menghubungi :  

komunikasi@badanpangan.go.id


Telp : 087783220455

BADAN PANGAN NASIONAL  
Sejak 25/01/2023
Kantor
Jalan Harsono RM No.3, Ragunan, Ps. Minggu, Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12550
(021) 7807377
nfa_official@badanpangan.go.id
Media Sosial
Tautan Terkait
Kementerian Pertanian
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Kementerian Kesehatan
Kementerian Perdagangan
Kementerian Komunikasi dan Informatika
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
Badan Pusat Statistik
Badan Informasi Geospasial
Perum BULOG
ID FOOD
Copyright © 2024 Badan Pangan Nasional. All Rights Reserved.