BADAN PANGAN NASIONAL
Dukung Atasi Zero Hunger, Badan Pangan Nasional Perkuat Ketersediaan Pangan Pokok Strategis

Isu 'zero hunger' terus menerus didengungkan di kalangan internasional. Masih adanya kerawanan pangan menjadi polemik yang mesti dientaskan oleh setiap negara. Pada 2023 saja masih ada 21,5 persen yang mengalami kerawanan pangan akut di 59 negara. 

Pemerintah Indonesia sendiri turut bekerja keras untuk mewujudkan 'zero hunger' tersebut. Ini pun termasuk Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) yang konsisten menata, menjaga, dan mengakselerasi ekosistem pangan mulai hulu sampai hilir.

"Dalam mengatasi zero hunger, kami di Badan Pangan Nasional memerhatikan aspek-aspek seperti analisa ketersediaan pangan, implementasi program stabilisasi pangan, bantuan pangan, sosialisasi dan edukasi stop boros pangan sampai penganekaragaman konsumsi pangan," papar Direktur Ketersediaan Pangan NFA Indra Wijayanto saat menjadi pembicara dalam seminar internasional 'National Security: Moving Beyond Food Availability towards Zero Hunger' yang diselenggarakan oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia secara hibrid pada Senin (16/12/2024). 

Salah satu aspek ketersediaan pangan yang didukung NFA adalah memastikan proyeksi antara produksi dan konsumsi dalam rentang waktu tertentu melalui proyeksi neraca pangan nasional. Terbaru, NFA memastikan stok akhir pangan pokok strategis di akhir 2024 masih cukup aman.

Misalnya, stok beras secara nasional di akhir tahun diestimasikan masih berada di angka 8,398 juta ton. Ini termasuk stok di Bulog yang diperkirakan masih ada 2 juta ton. Untuk stok jagung pakan akhir tahun 2024 juga diproyeksikan masih cukup besar di 3,665 juta ton. 

Sementara stok gula konsumsi di akhir 2024 masih ada di angka 1,478 juta ton. Untuk daging ayam ras sampai akhir 2024 diestimasikan masih ada hingga 283 ribu ton. Lalu telur ayam ras stok akhir 2024 masih ada 177 ribu ton. Daging sapi dan kerbau hingga akhir tahun ini diperkirakan masih terdapat total 68 ribu ton.

Menurut Direktur Indra, tatkala stok pangan pokok strategis sudah memadai, maka berbagai program intervensi pemerintah ke masyarakat, baik melalui bantuan pangan maupun stabilisasi harga, dapat berdampak lebih efektif. Seperti diketahui, bantuan pangan beras kepada 16 juta keluarga dipastikan berlanjut di Januari dan Februari tahun 2025.

Sebagai indikator penurunan kerawanan pangan antara lain penurunan jumlah daerah rentan rawan pangan di Indonesia. Pada 2021 terdapat 74 kabupaten/kota. Angka itu menurun menjadi 62 kabupaten/kota di 2023.

Lalu Prevalence of Undernourishment (PoU) atau prevalensi ketidakcukupan konsumsi pangan di Indonesia di 2022 sempat meninggi di angka 10,21 persen. Namun mulai menurun di 2023 menjadi 8,53 persen. Selanjutnya ada prevalensi penduduk dengan kerawanan pangan sedang/berat (Prevalence of Food Insecurity Experienced Scale/FIES) yang pada 2023 berada di angka 4,5 persen yang pada 2017 tercatat 8,66 persen.



#BadanPanganNasional

#NationalFoodAgency

#Bapanas

#NFA

#PanganKuatIndonesiaBerdaulat

#KetahananPangan

#SwasembadaPangan

#KetersediaanPangan


#ZeroHunger

BADAN PANGAN NASIONAL  
Sejak 25/01/2023
Kantor
Jalan Harsono RM No.3, Ragunan, Ps. Minggu, Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12550
(021) 7807377
nfa_official@badanpangan.go.id
Media Sosial
Tautan Terkait
Kementerian Pertanian
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Kementerian Kesehatan
Kementerian Perdagangan
Kementerian Komunikasi dan Informatika
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
Badan Pusat Statistik
Badan Informasi Geospasial
Perum BULOG
ID FOOD
Copyright © 2024 Badan Pangan Nasional. All Rights Reserved.