BADAN PANGAN NASIONAL
Dukung Program Makan Bergizi Gratis, Badan Pangan Nasional Perkuat Pengawasan Keamanan Pangan Segar

JAKARTA – Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) terus memperkuat komitmennya dalam mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan mengintensifkan pengawasan terhadap keamanan pangan segar. Langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan akses masyarakat terhadap pangan dan gizi berkualitas guna mewujudkan generasi yang sehat, aktif, dan produktif menuju Indonesia Emas 2045.

Kepala NFA, Arief Prasetyo Adi, menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha dalam menjamin keamanan pangan segar yang dikonsumsi masyarakat. “Kami mendorong semua pihak, termasuk pelaku usaha, untuk bersama-sama memastikan bahwa pangan segar yang dikonsumsi masyarakat memenuhi standar keamanan dan mutu yang ditetapkan. Ini adalah tanggung jawab bersama demi keberhasilan Program MBG,” ujar Arief di Jakarta, Kamis (13/3/2025).

Program MBG yang diluncurkan awal tahun ini bertujuan mengatasi permasalahan gizi buruk dan stunting di Indonesia, serta mendukung tumbuh kembang anak-anak, kesehatan ibu hamil dan menyusui, sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan. Pada tahap awal, program ini menargetkan 19,5 juta penerima manfaat, termasuk anak-anak dan ibu hamil, dengan distribusi makanan bergizi seperti nasi, sayuran, ayam, dan susu.

Sebagai langkah penguatan keamanan pangan segar dalam program ini, NFA melakukan pemantauan terhadap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di berbagai lokasi. Hasil pemantauan menunjukkan bahwa beberapa SPPG telah menerapkan standar keamanan pangan yang baik, seperti fasilitas penyimpanan yang memadai, sumber air bersih yang diuji secara berkala, serta prosedur operasi standar dalam penanganan makanan.

Selain itu, NFA mendorong penerapan sertifikasi Prima 1, 2, dan 3 serta surveilans oleh Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah/Pusat (OKKPD/OKKPP) kepada petani, kelompok tani, dan pelaku usaha. Upaya ini bertujuan memastikan pangan segar yang beredar aman dari cemaran biologis, kimia, dan benda asing lain yang dapat membahayakan kesehatan manusia.

Dalam memastikan kelangsungan program, koordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan juga menjadi perhatian utama. “Tentunya kita tidak bisa bekerja sendiri. Keamanan pangan adalah aspek fundamental yang harus dipenuhi, sebab jika tidak aman, maka itu bukan pangan, sehingga keterlibatan berbagai pihak sangat diperlukan,” tegas Arief.

Pemantauan di SPPG Yayasan Tahfidz Al-Quran Baitul Mukmin Bekasi pada Rabu (12/3/2025) menunjukkan bahwa program MBG berjalan baik dengan penyediaan rata-rata 3.567 porsi makanan per hari bagi siswa dan penerima manfaat lainnya. Catering mitra telah memiliki Sertifikat Laik Sanitasi Higienis (SLSH) dari Dinas Kesehatan serta menerapkan prosedur standar dalam penyimpanan dan distribusi bahan pangan.

Hal serupa juga ditemukan di SPPG Kebanyunan Tapos 1-5 Depok, yang dikelola oleh Yayasan Gerakan Solidaritas. Lima unit SPPG ini menyediakan lebih dari 15.000 porsi makanan setiap harinya dengan penerapan standar kebersihan dan keamanan pangan yang ketat. “Kami melihat komitmen dari pengelola dalam menjaga standar keamanan pangan. Namun, evaluasi berkala tetap diperlukan agar kualitas layanan tetap terjaga,” tambah Arief.

Salah satu tantangan dalam program ini adalah mengurangi food waste akibat ketidaktertarikan siswa terhadap beberapa jenis makanan tertentu, terutama sayuran. Untuk mengatasi hal ini, para ahli gizi di SPPG melakukan sosialisasi mengenai pentingnya pola makan seimbang. Bahkan, dalam beberapa kasus, sisa makanan yang tidak dikonsumsi dimanfaatkan kembali sebagai pakan ternak oleh masyarakat sekitar.

Lebih lanjut, NFA akan melakukan uji keamanan pangan segar dengan rapid test kit terhadap bahan baku pangan yang digunakan dalam program MBG. “Kami ingin memastikan bahwa pangan segar yang dikonsumsi benar-benar aman dan bebas dari residu pestisida atau zat berbahaya lainnya. Ini merupakan langkah preventif yang harus diperkuat,” jelas Direktur Pengawasan Standar Keamanan dan Mutu Pangan NFA, Hermawan.

Lebih lanjut, selain aspek keamanan pangan, keberlanjutan program MBG juga menjadi perhatian utama. NFA menilai bahwa kemitraan dengan petani lokal dan UMKM perlu diperkuat agar rantai pasok pangan dalam negeri semakin stabil dan berkelanjutan. “Kita harus memastikan bahwa program ini tidak hanya berjalan dalam jangka pendek, tetapi juga memberikan dampak positif bagi ekosistem pangan secara keseluruhan,” ungkap Arief.

Sejalan dengan itu, NFA juga mendorong pemanfaatan pangan lokal yang lebih beragam dalam program MBG sebagai bagian dari strategi diversifikasi pangan. “Indonesia memiliki kekayaan sumber daya pangan yang luar biasa. Mengintegrasikan pangan lokal ke dalam program ini akan membantu meningkatkan ketahanan pangan nasional sekaligus mendukung petani dan produsen pangan di daerah,” kata Arief.


——————————————


*Siaran Pers*

*Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA)*

069/R-NFA/III/2025

13 Maret 2025

Informasi lebih lanjut dapat menghubungi:

komunikasi@badanpangan.go.id

Telp : 087783220455

BADAN PANGAN NASIONAL  
Sejak 25/01/2023
Kantor
Jalan Harsono RM No.3, Ragunan, Ps. Minggu, Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12550
(021) 7807377
komunikasi@badanpangan.go.id
Media Sosial
Tautan Terkait
Kementerian Pertanian
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Kementerian Kesehatan
Kementerian Perdagangan
Kementerian Komunikasi dan Informatika
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
Badan Pusat Statistik
Badan Informasi Geospasial
Perum BULOG
ID FOOD
Copyright © 2025 Badan Pangan Nasional. All Rights Reserved.