Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) mendorong peran Pemerintah Daerah melalui Dinas Pangan Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk mengoptimalkan penyusunan Prognosa Neraca Pangan Daerah sebagai early warning system (antisipasi) pengendalian inflasi komponen bergejolak (volatile food) di daerah.
"Sebagaimana arahan Kepala NFA Bapak Arief Prasetyo Adi, saya mengingatkan kembali teman-teman seluruh Dinas Pangan Daerah untuk mengoptimalkan penyusunan Prognosa Neraca Pangan Daerah sebagai early warning system pengendalian inflasi volatile food, khususnya pada musim kemarau hingga akhir tahun 2024,“ ujar Direktur Ketersediaan Pangan NFA Indra Wijayanto dalam Rakor TPID-TPID Wilayah Jawa Tahun 2024 di Kota Semarang pada Rabu (14/8/2024).
Lebih lanjut untuk mengendalikan laju inflasi volatile food, Indra juga meminta Pemerintah Daerah untuk memperkuat Kerjasama Antar Daerah (KAD) untuk menjaga ketersediaan pangan baik di waktu surplus maupun saat defisit sehingga kondisi harga pangan di sektor hulu dan hilir (konsumen) bisa tetap terjaga stabil. Menurutnya kegiatan Fasilitasi Distribusi Pangan (FDP) yang selama ini dilakukan NFA bisa direplikasi daerah menggunakan APBD untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan.
"Kami juga mendorong Pemda untuk bisa mereplikasi kegiatan FDP yang selama ini telah kami lakukan untuk menjaga harga tetap stabil di sentra produksi maupun wilayah konsumen. Tentunya melalui sinergi dan kolaborasi bersama asosiasi dan stakeholder terkait untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan," tambah Indra.
Prognosa Neraca Pangan adalah data yang menyajikan informasi perkiraan ketersediaan, kebutuhan, dan surplus/defisit komoditas pangan di suatu wilayah pada periode waktu tertentu. Melalui penyusunan Prognosa Neraca Pangan Daerah akan dapat diketahui kondisi kecukupan pangan di wilayahnya masing-masing.
#DirektoratKetersediaanPangan #SinergitasPangan #KetersediaanPangan #TPID #NFA