Strategi pengendalian inflasi di daerah harus diimplementasikan secara konsisten dan integral. Melalui berbagai program intervensi yang menyasar ke tingkat pasar dan konsumen, berperan besar dan efektif untuk meredam tingkat inflasi. Untuk itu, pemerintah daerah sebaiknya mempunyai Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) guna menunjang strategi intervensi.
Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) I Gusti Ketut Astawa menyampaikan pandangannya itu dalam 'Rapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah Wilayah Balinusra Tahun 2024' di Badung, Bali pada Jumat (8/11/2024).
"Dalam implementasi program intervensi pangan yang sangat berkaitan dengan inflasi, bergantung pada kekuatan pemda, terutama pada stok CPPD, misalnya beras. Kalau pemda punya CPPD, tatkala ada gejolak harga beras, bisa langsung disalurkan secara gesit," urai Ketut.
"Tentu upaya lain juga penting dilakukan, seperti misalnya neraca pangan dan pemantauan rutin terhadap ketersediaan dan harga pangan di pasar. Kami di Badan Pangan Nasional ada aplikasi panel harga pangan yang bisa jadi rujukan yang valid terkait perkembangan harga," lanjutnya.
Terkait CPPD dalam bentuk beras yang dikelola oleh pemerintah daerah se-Indonesia, sampai minggu keempat Oktober, NFA mencatat secara total ada 7,2 ribu ton. Dalam hal itu, NFA sangat mendorong Pemerintah Provinsi Bali untuk penguatan CPPD berbentuk beras yang masih nihil.
Untuk CPPD berbentuk beras di Nusa Tenggara Barat (NTB) ada 99,80 ton dan Nusa Tenggara Timur (NTT) 76,44 ton. Tingkat inflasi secara tahunan di Bali pada Oktober tercatat berada di 2,51 persen. Untuk NTB lebih rendah di 1,44 persen dan NTT di 1,13 persen.
Dalam forum yang sama, Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra menuturkan bahwa Balinusra telah memiliki strategi khusus untuk pengendalian inflasi. “Inflasi Balinusra pernah berada di bawah rata-rata nasional, tetapi pada saat tertentu bisa melebihi rata-rata. TPID telah menerapkan strategi 4K yakni Keterjangkauan harga, Ketersediaan pasokan, Kelancaran distribusi, dan Komunikasi efektif," paparnya.
Dewa juga menekankan tantangan inflasi di Bali yang sangat dipengaruhi oleh tingkat kunjungan wisatawan. Menurutnya, jumlah wisatawan dapat menentukan kebutuhan pangan yang sangat berkorelasi dengan perkembangan harga di tingkat konsumen.
#BadanPanganNasional #NationalFoodAgency #Bapanas #NFA #PanganKuatIndonesiaBerdaulat #KetahananPangan #Inflasi #TPID #Bali #Nusra