Distribusi bantuan pangan (banpang) beras tahap ketiga menjadi atensi penuh pemerintah, termasuk Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA). Monitoring berkala diperlukan untuk memastikan penyaluran banpang beras agar terlaksana sesuai dengan target realisasi yang telah dicanangkan.
Untuk itu, NFA turun meninjau bersama tim Sekretariat Kabinet pada Senin-Rabu, 19-21 Agustus guna melihat langsung penyaluran di wilayah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat. Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan NFA Rachmi Widiriani mendorong Perum Bulog dan transporter mampu mengejar capaian penyaluran banpang beras di Agustus ini secara tepat waktu.
“Transpoter harus memprioritaskan penyaluran bantuan pangan di daerah-daerah remote. Ini agar penyaluran bantuan pangan beras bisa tepat waktu, sehingga tidak menghambat penyaluran di Oktober dan Desember. Koordinasi yang intensif dan baik dengan pemerintah daerah terkait juga sangat diperlukan guna mempercepat penyaluran bantuan pangan,” kata Rachmi.
Per 21 Agustus, capaian penyaluran banpang beras se-Indonesia telah mencapai 87,39 persen atau 192.301.380 kilogram (kg). Sementara untuk Sulawesi Selatan telah berada di 78,21 persen atau 5.525.060 kg dan Sulawesi Barat 78,43 persen atau 972.180 kg. Adapun total Penerima Bantuan Pangan (PBP) di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat masing-masing sebanyak 706.471 PBP dan 123.963 PBP.
“Untuk penyaluran banpang beras di Oktober nanti, kita harapkan dapat selesai sebelum pelaksaaan Pemilu di November. Ini karena program banpang adalah program pemerintah dan sesuai kata Bapak Kepala Badan Pangan Nasional bahwa tidak ada sangkut pautnya dengan politik. Banpang beras merupakan murni upaya dari pemerintah untuk menjaga stabilisasi pangan dan menekan inflasi,” ungkap Direktur Rachmi.
NFA juga terus menekankan kualitas beras yang disalurkan sebagai banpang beras harus selalu dalam kondisi yang baik dan sesuai kuantitas yakni 10 kg per penerima. Dari hasil monitoring juga diketahui terdapat beberapa titik lokasi penyaluran banpang beras yang mengalami ketersendatan akibat faktor geografis dan keterbatasan akses jalan, antara lain Desa Sali Sali, Desa Supirang, dan Desa Batulappang.
Turut hadir dalam kegiatan monitoring ini antara lain Penjabat (Pj) Bupati Pinrang Ahmadi Akil, Kepala Dinas Pangan Provinsi Sulawesi Selatan, dan Kepala Dinas Pangan Provinsi Sulawesi Barat beserta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang terkait dan perwakilan PT Jasa Prima Logistik (JPL).
#BadanPanganNasional #NationalFoodAgency #Bapanas #NFA #PanganKuatIndonesiaBerdaulat #KetahananPangan #BanPangBeras #BantuanPanganBeras #Bulog #SulawesiSelatan #SulawesiBarat