Upaya pemerintah yang dikomandoi Presiden Prabowo Subianto dalam mengejar swasembada pangan sudah mulai dikebut secara kolaboratif. Dalam mendukung itu, Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) telah menetapkan kebijakan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk harga Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani dan beras di gudang Perum Bulog.
Menurut Plt. Sekretaris Utama NFA Sarwo Edhy, implementasi kebijakan harga itu akan melecut kalangan petani padi agar lebih bersemangat menanam. "Kami berusaha membantu agar petani lebih semangat menanam. Salah satunya dengan kebijakan harga gabah di Rp 6.500 per kilogram," katanya saat berbicara dalam diskusi 'Menyongsong Swasembada Pangan 2027' yang diadakan oleh Forum Wartawan Pertanian di Jakarta, Kamis (6/2/2025).
"Kami sudah menugaskan Bulog untuk menyerap minimal 3 juta ton setara beras pada panen raya ini. Dengan harga ini diharapkan para petani akan terus semangat menanam, petani akan kembali ke sawah. Tentunya pemerintah daerah juga perlu mengawal ini di wilayahnya masing-masing
Selanjutnya Sarwo menyatakan dukungannya terhadap upaya eskalasi produksi beras yang bersumber dari dalam negeri. Baginya, pencapaian swasembada pangan yang ideal adalah disokong dari kekuatan bangsa sendiri
"Definisi swasembada pangan menurut FAO, kalau suatu negara sudah bisa memenuhi 90 persen dari dalam negeri, tapi alangkah baiknya apabila semuanya dipenuhi dari produksi dalam negeri sampai 100 persen. Jadi kuncinya adalah produksi dalam negeri. Semoga target produksi beras di 2025 ini benar-benar dapat tercapai," sebutnya.
Lebih lanjut, dalam Proyeksi Neraca Pangan Nasional Tahun 2025 yang disusun NFA, untuk beras diestimasikan total produksi dalam negeri di angka 32,29 juta ton. Dengan stok awal 2025 berada di angka 8,1 juta ton maka total ketersediaan beras dapat mencapai 40,95 juta ton.
Sementara proyeksi total kebutuhan konsumsi selama setahun di angka 30,97 juta ton. Dengan itu diproyeksikan pada akhir 2025, stok beras nasional masih ada sejumlah 9,97 juta ton. Jika ini tercapai stok akhir 2025 meningkat 22,46 persen dibandingkan akhir 2024. Oleh karena itu, Indonesia memutuskan tidak mengimpor beras di tahun ini.
#BadanPanganNasional
#NationalFoodAgency
#Bapanas
#NFA
#PanganKuatIndonesiaBerdaulat
#KetahananPangan
#SwasembadaPangan
#HargaGabah
#PetaniSemangatNanam