Jakarta - Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) hadir dalam kegiatan Rembug Pangan yang merupakan bagian dari Kongres ke-3 Jaringan Bank Pangan Indonesia. Dengan tema "Bank Pangan Menghantarkan Indonesia Merdeka 100%", acara yang dilaksanakan pada jumat (16/08) di Bentara Budaya pada hari ini merupakan momentum penting untuk menguatkan komitmen bersama dalam mengatasi food loos dan food waste di Indonesia.
Dalam sambutannya, Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi NFA, Nyoto Suwignyo menekankan pentingnya moralitas pangan sebagai bagian integral dari upaya mengurangi pemborosan makanan. Menurutnya, moralitas pangan bukan hanya tentang etika mengonsumsi makanan, tetapi juga tentang tanggung jawab kita dalam mengelola dan memanfaatkan makanan secara bijak.
“Moralitas pangan merupakan sikap dan perilaku kita menghargai dan menggunakan makanan dengan bertanggungjawab. Ini bukan hanya tentang mengurangi sampah makanan, tetapi juga tentang memastikan bahwa setiap butir makanan yang kita miliki dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Dengan menerapkan prinsip moralitas pangan, kita dapat mengurangi food waste dan berkontribusi pada sistem pangan yang lebih berkelanjutan.”Ujar Nyoto.
Food Bank Indonesia, sebagai lembaga yang berperan aktif dalam mendistribusikan makanan ke badan amal, mengajak masyarakat untuk tidak hanya mendonasikan makanan, tetapi juga untuk berpikir kritis tentang bagaimana makanan tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal. “Kami berterima kasih atas dukungan dan partisipasi semua pihak selama ini. Dengan bersama-sama, kita dapat terus mengurangi kelaparan dan membangun masa depan yang lebih baik,” kata Nyoto.
CEO Foodbank of Indonesia (FOI) Hendro Utomo menyampaikan FOI merupakan jaringan organisasi sosial nirlaba yang bergerak untuk membuka akses pangan bagi masyarakat rentan melalui program sosial dan pendampingan masyarakat.
“Hadirnya Foodbank of Indonesia (FOI) sebagai bank pangan pertama di Indonesia diharapkan dapat menjadi solusi untuk mencapai kemerdekaan 100%. Merdeka 100% adalah situasi di mana semua warga mempunyai akses terhadap pangan,’’ terang Hendro.
Lebih lanjut Hendro menjelaskan Kongres III Jaringan Foodbank of Indonesia hadir untuk menjadi momentum bagi para pengurus Foodbank of Indonesia di berbagai wilayah menyatukan gagasan, pikiran, dan hubungan untuk mencapai misi bersama 'Mendorong Kemakmuran, Memerangi Kelaparan'. Kongres ini diadakan dalam rangka memperingati pergerakan Foodbank of Indonesia yang telah membuka akses pangan ke masyarakatrentan selama 9 tahun.
Nyoto juga menekankan bahwa upaya untuk mengurangi food waste harus dilakukan secara kolektif. “Kita harus memperkirakan jumlah orang yang akan hadir, menyiapkan menu yang beragam namun sesuai dengan kebutuhan, dan memanfaatkan sisa makanan dengan bijaksana. Jika kita semua berkomitmen untuk menghargai makanan, kita bisa mengurangi susut pangan secara signifikan,” paparnya.
Perayaan HUT Food Bank Ke-9 ini adalah pengingat pentingnya peran semua pihak dalam menciptakan sistem pangan yang lebih berkelanjutan dan berkeadilan. Dengan prinsip moralitas pangan yang kuat, diharapkan kita semua dapat berkontribusi pada pengurangan pemborosan makanan dan memastikan bahwa tidak ada makanan yang terbuang sia-sia.