Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyampaikan dampak nyata perubahan iklim dan geopolitik global pada krisis pangan yang kini melanda masyarakat dunia.
Pernyataan itu disampaikan Arief saat menjadi keynote speech pada acara Webinar Nasional Kedaulatan Pangan Untuk Indonesia Emas 2045 yang dilaksanakan secara daring melalui zoom meeting pada 20/11/23.
"Menghadapi situasi pangan dunia yang tidak menentu, serta melonjaknya harga pangan san energi merupakan tantangan besar dalam mencapai ketahanan lanhan saat ini dan masa depan,” tutur Arief.
NFA terus berkomitmen mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) sebagaimana yang tertuang pada poin ke 1 dan 2 yakni tanpa kemiskinan dan mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan, memperbaiki nutrisi serta mempromosikan pertanian yang berkelanjutan.
Dalam kesempatan tersebut Arief menyebutkan pada tahun 2022 masih ada sekitar 690-780 juta masyarakat dunia yang mengalami kelaparan, ini jauh dari target Sustainable Development Goals SDGs ‘Zero Hunger’ di tahun 2030.
Untuk itu NFA telah merumuskan berbagai program dan kegiatan sesuai arah pembangunan nasional yang ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi masyarakat.
Lebih lanjut Arief menyampaikan kemitraan dan kolaborasi IPB yang memiliki keahlian di bidang teknologi dan inovasi pangan dapat meningkatkan ketahanan pangan melalui penelitian dan pengembangan.
"Ini waktunya bagi kita hand in hand menguatkan ketahanan pangan, menghadapi ancaman krisis pangan, dengan mengoptimalkan potensi dan sumber daya untuk mewujudkan impian Indonesia emas 2045 melalui implementasi kebijakan pangan nasional yang berkelanjutan," Tutup Arief