BADAN PANGAN NASIONAL
NFA dan Bulog Siap Sambut Panen Raya 2024 Demi Perkuat Stok CBP

BANYUMAS – Presiden Joko Widodo bersama Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi kembali melanjutkan kunjungan kerjanya guna memastikan penyaluran bantuan pangan beras. Setelah hari sebelumnya meninjau ke Cilacap Jawa Tengah, hari ini Presiden mengunjungi kegiatan distribusi bantuan di Gudang Perum Bulog Klahang Banyumas Jawa Tengah, Rabu (03/01/2024).


“Ini yang hadir disini, yang dulu September Oktober November Desember (bantuan pangan beras) sudah mendapatkan, ada? Berarti ini tambahan semua ya. Ini kelihatannya tambahan, tadi saya diberi tahu oleh Bapak Kepala Badan Pangan Nasional, yang sekarang ini (Penerima) tambahan," sapa Presiden Jokowi ke 1.000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang hadir.


"Berarti ini bulan Januari, sudah terima semuanya? Januari sudah dapat, nanti Februari mendapatkan lagi, Maret dapat lagi. Kalau nanti APBN-nya saya hitung dulu, memungkinkan, nanti April Mei Juni bisa kita teruskan lagi,” ucap Presiden.


Kepala NFA Arief Prasetyo Adi dalam kesempatan tersebut menuturkan bantuan pangan beras tahun ini secara serentak sudah didistribusikan ke seluruh Indonesia sejak 2 Januari. Ia mengatakan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) merupakan database penerima bantuan yang digunakan pada bantuan pangan 2024 ini.


“Kemarin sudah kita mulai bantuan pangan beras, hari ini di Purwokerto, nanti siang ada di Tegal. Tentunya ini serempak di seluruh Indonesia. Ini kita sasar sekitar 22 juta KPM, datanya dari Kemenko PMK," paparnya.


"Jadi ada data P3KE, data ini memang sudah dilakukan verifikasi oleh Kemenkeu (Kementerian Keuangan), BPKP (Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan), dan juga KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), sehingga data ini tentunya kita anggap yang paling akurat hari ini," beber Arief.


"Apabila ada masyarakat yang belum termasuk dalam data ini, bisa diusulkan lewat RT/RW (Rukun Tetangga dan Rukun Warga). Kemudian nanti di verifikasi, sehingga di bulan berikutnya bisa kita mutakhirkan datanya," sambungnya.


Arief melanjutkan pihaknya bersama Perum Bulog terus bersiap menyambut panen raya di 2024 ini. Penyerapan produksi dalam negeri guna memperkuat Cadangan Beras Pemerintah (CBP) menjadi prioritas demi ketahanan pangan nasional.


Untuk diketahui, pada Desember 2023, The United States Department of Agriculture (USDA) memproyeksikan total produksi beras global pada 2023/2024 akan menurun hampir 3,8 juta ton. Produksi beras Indonesia termasuk yang diproyeksikan akan menurun 500 ribu ton dan ini disebabkan terlambatnya musim penghujan.


"Kementerian Pertanian hari ini sedang bekerja keras untuk tanam. Bapak Presiden telah meminta kami untuk serap produksi dalam negeri. Jadi kita ingin 3 atau 4 bulan ke depan, beras yang kita distribusikan ini, kalau bisa sudah dari petani kita," ujar Arief. 


"Saat ini CPP (Cadangan Pangan Pemerintah) stoknya sudah mulai naik. Kita berterima kasih kepada Ibu Menteri Keuangan beserta jajaran. Ke depannya BUMN bidang pangan akan disiapkan dana penjaminan senilai Rp 28,7 triliun. Tapi ini bukan uang habis pakai melainkan di convert diberikan kepada Bulog dan ID FOOD untuk melakukan offtake produksi dalam negeri," ungkapnya.


"Kita lihat salah satu kendala dari petani dan peternak kita adalah kepastian offtaker ya. Jadi Bapak Presiden perintahnya semua petani dan peternak itu sedulur kita itu, agar fokus bekerja saja, nanti hasilnya disiapkan oleh BUMN di bidang pangan dan diserap dengan harga yang bagus," kata Kepala NFA Arief Prasetyo Adi.


Arief turut mengapresiasi PT Pos Indonesia yang berperan sebagai salah satu transporter bantuan pangan beras. Ia mengatakan infrastruktur logistik yang dimiliki Pos Indonesia memang mumpuni dan mampu menjangkau ke seluruh Indonesia.


"PT Pos sebagai salah satu transporter bantuan pangan beras, tentunya ini melalui lelang. Jadi kita open bidding, kita lelang terbuka. Ini kurang lebih sekitar Rp 1,5 triliun yang harus disiapkan oleh Bulog untuk mendistribusikan 6 bulan ke depan," ungkapnya.


"Kalau menurut saya hari ini memang PT Pos yang paling layak karena infrastrukturnya mumpuni. Kemudian SDM (Sumber Daya Manusia) dan bahkan punya motor sampai ke kelurahan-kelurahan di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar) yang ada di Indonesia ," pungkasnya.


Turut membersamai Presiden Jokowi hari ini antara lain Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Panglima Tentara Nasional Indonesia Agus Subiyanto, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, Pj Bupati Banyumas Hanung Cahyo Saputro, Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan NFA I Gusti Ketut Astawa, Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog Mokhamad Suyamto, dan Direktur Utama PT Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi.



——————————————————————————

*Siaran Pers*

*Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA)*

002/R-NFA/I/2024

03 Januari 2024

*Informasi lebih lanjut dapat menghubungi:*

komunikasi@badanpangan.go.id


Telp : 087783220455

BADAN PANGAN NASIONAL  
Sejak 25/01/2023
Kantor
Jalan Harsono RM No.3, Ragunan, Ps. Minggu, Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12550
(021) 7807377
nfa_official@badanpangan.go.id
Media Sosial
Tautan Terkait
Kementerian Pertanian
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Kementerian Kesehatan
Kementerian Perdagangan
Kementerian Komunikasi dan Informatika
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
Badan Pusat Statistik Indonesia
Badan Informasi Geospasial
Perum BULOG
IDFOOD
Copyright © 2024 Badan Pangan Nasional. All Rights Reserved.