Guna mengembangkan rekomendasi kebijakan NFA dalam rangka memastikan ketahanan pangan dan gizi global, Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) sebagai salah satu perwakilan Indonesia, memberikan dukungan kepada Komite Keamanan Pangan Dunia/The Center for Food Safety (CFS) untuk memperkuat perannya dalam koordinasi global.
Pada pertemuan CFS ke-51 di Markas Besar FAO 23-27 Oktober 2023 kemarin, Rachmad Firdaus sebagai representatif NFA sekaligus ketua Delegasi Republik Indonesia untuk agenda VII tentang Rencana Kerja Multi-Tahunan CFS (MYPoW) periode 2024-2027 mengatakan, Indonesia memberikan dukungan penuh kepada CFS untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG2) dengan pembaharuan tiga tematik yaitu platform, kebijakan, dan penerapan yang seimbang antar negara.
“Indonesia menekankan pentingnya setiap negara menjajaki potensi pemanfaatan rekomendasi kebijakan CFS, termasuk program kerja CFS periode 2024-2027 dan rekomendasi Kebijakan CFS tentang pengumpulan dan pemanfaatan data ketahanan pangan dan gizi. Data ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dalam penyusunan kebijakan nasional yang sesuai dengan prioritas dan kepentingan nasional.” jelas Rachmad.
Lebih lanjut ia menekankan Indonesia juga mendorong CFS untuk menjangkau organisasi wilayah yang lebih luas agar produk kebijakan dapat diimplementasikan secara efektif dalam memperkuat sistem pertanian pangan berkelanjutan.
“Selain membahas transformasi sistem pangan, termasuk blue foods (pangan berbasis laut) dan sistem pangan lokal, serta stabilitas pasar dan perlindungan sosial. Indonesia melalui Utusan Khusus Presiden (UKP) untuk Pengentasan Kemiskinan dan Ketahanan Pangan, juga menyampaikan seruan terhadap agresi Israel di Jalur Gaza dengan harapan agar masyarakat Palestina dapat memiliki akses terhadap pangan, sumberdaya air, dan pemenuhan hak atas pembangunan.” tambah Rachmad.