Pengembangan Lumbung Pangan Masyarakat di Badan Ketahanan Pangan dilaksanakan mulai tahun 2009 dengan mengalokasikan dana dekosentrasi yang digunakan untuk pembangunan fisik lumbung pangan. Sejak tahun 2010 dana dekonsentrasi digunakan untuk pengisian cadangan pangan dan penguatan modal kelompok, sedangkan untuk pembangunan fisik lumbung pangan pada tahun 2010 dan tahun 2011 melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pertanian. Tahap penumbuhan melalui DAK tahun 2012 sementara tidak dilakukan, mengingat masih banyak lumbung yang belum mendapatkan dana Bansos untuk pengisian cadangan pangan, selain itu DAK tahun 2012 difokuskan untuk pembangunan fisik gudang cadangan pangan pemerintah kabupaten. Kegiatan ini dilakukan dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun yang meliputi 3 (tiga) tahapan yaitu: tahap penumbuhan, pengembangan, dan kemandirian.
Pada tahun 2012 untuk kegiatan Pengembangan Lumbung Pangan Masyarakat tahap penumbuhan sebanyak 9 unit hanya dilaksanakan di Provinsi Papua (7 unit) dan Papua Barat (2 unit) dalam rangka percepatan pembangunan Papua dan Papua Barat yang mendapat dana Bansos untuk pembangunan fisik lumbung pangan. Pada tahap pengembangan sebanyak 613 kelompok di 31 provinsi, mendapatkan dana Bansos untuk pengadaan bahan pangan pokok berupa gabah/beras atau bahan pangan pokok setempat, sebagai cadangan pangan kelompok. Pada tahap kemandirian sebanyak 418 kelompok mendapatkan dana Bansos untuk penguatan modal dalam rangka pengembangan usaha kelompok.
Data perkembangan kondisi cadangan pangan yang telah dilaporkan oleh 24 provinsi pada periode Oktober - Desember 2012 dari pengadaan gabah sebanyak 5.939.092 kg GKG dan sebagian bahan pangan telah disalurkan kepada anggotanya sebanyak 2.324.428 kg GKG sehingga masih ada total stock gabah di gudang kelompok sebesar 3.618.864 kg GKG. Sedangkan untuk beras dari pengadaan sebanyak 954.242 kg dan telah disalurkan kepada anggota sebanyak 564.742 kg, sisa total stock beras yang ada di gudang kelompok adalah 417.127 kg. Sementara itu untuk bahan pangan pokok lainnya (jagung dan sagu) pengadaannya sebanyak 129.533 kg dan disalurkan ke anggota sebesar 58.543 kg sehingga total sisa yang ada lumbung kelompok saat ini adalah 70.990 kg. sedangkan 10 provinsi belum menyampaikan laporan adalah Provinsi Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Maluku, Papua dan Papua Barat.