Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) bersama Kementerian Pertanian, Bappenas, Badan Pertanahan Nasional (BPN), dan Perum Bulog gelar rapat Pengembangan Closed Loop Cadangan Beras Pemerintah (CBP) secara daring pada Selasa (25/07/2023).
Dalam rapat perdana ini, Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan NFA I Gusti Ketut Astawa mengatakan, usulan kerja sama yang digagas Kepala NFA Arief Prasetyo Adi tersebut dimaksudkan untuk mendorong peningkatan produktivitas dan pemenuhan kebutuhan CBP Perum Bulog melalui penerapan Closed Loop Perberasan, dimana hasil panen petani binaan ini nantinya akan dibeli secara langsung oleh Perum Bulog.
“Kami berpikir sebaiknya berkonsep dalam bentuk closed loop, karena apabila dilepas ke pola pasar, maka Bulog akan sulit mendapatkan stok beras yang sesuai dengan harga yang ditetapkan pemerintah. Terhadap para petani yang menerapkan pola Closed Loop ini, tentu akan memperoleh kompensasi dari pemerintah dan menjadikan berbeda dengan petani yang tidak menerapkan pola Closed Loop,” papar Ketut.
Ketut menambahkan strategi pengelolaan CBP melalui skema Dynamic Stock, berarti stok pangan tidak boleh tersimpan terlalu lama sehingga berisiko rusak, melainkan perlu adanya sirkulasi. Stok beras harus selalu diperbaharui dalam jangka waktu maksimal 4 atau 6 bulan. Dengan strategi ini, harapannya pemenuhan CBP dari dalam negeri pun dapat dilakukan lebih optimal.
Di kesempatan yang sama, perwakilan Kementerian Pertanian (Kementan) menyatakan akan mendukung dari sisi produksi, pembinaan, dan penyiapan sarana prasarana pertanian seperti benih, pupuk, dan obat-obatan. Kementan turut mengusulkan agar kerja sama ini bisa mencontoh program Makmur di BUMN yang mampu melakukan fasilitasi dari hulu sampai hilir, sehingga petani merasa yakin hasil panennya akan terjual dengan harga yang tepat.
Sementara itu, perwakilan Bulog menegaskan siap mendukung usulan kerja sama ini dengan menyerap hasil produksi sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP). Pemenuhan CBP dengan target stok beras di akhir tahun ini 1,2 juta ton sangat memerlukan sinergi berbagai pihak. Bulog berharap nantinya lokasi closed loop bisa berdekatan dengan gudang Modern Rice Milling Plant (MRMP) yang telah memiliki infrastruktur pengolahan modern.
Pada penutup rapat, Ketut mengutarakan agar pemenuhan CBP diutamakan bersumber dari produksi dalam negeri sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo, sehingga upaya-upaya seperti konsep pertanian closed loop ini penting untuk disegerakan. Selanjutnya NFA akan kembali mengundang rapat bersama pihak terkait, guna mendetailkan model kerja sama pemberdayaan petani, skema Closed Loop, dan estimasi lokasi lahan yang akan digunakan.