Kegiatan Gerakan Edukasi dan Pemberian Pangan Bergizi untuk Siswa (GENIUS) yang diinsiasi Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Tahun 2023 lalu telah menunjukkan outcome yang baik. Hal ini dibuktikan dengan terjadinya peningkatan Berat Badan dan Tinggi Badan serta status gizi siswa penerima manfaat. Capaian baik ini perlu dilanjutkan guna mendukung upaya penanganan kerawanan pangan dan gizi di Indonesia menuju Generasi Emas 2045.
Hal ini disampaikan Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi, Nyoto Suwignyo saat Pembukaan Rapat Koordinasi Pembahasan Pelaksanaan GENIUS 2024 di Jakarta, Rabu (01/02/2024)
"Pertemuan ini kami siapkan untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi yang telah kita lakukan di tahun 2023 lalu. Kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada para pihak yang telah menyukseskan GENIUS sehingga terjadinya peningkatan status gizi siswa penerima manfaat. Hal baik ini tentu harus kita tingkatkan di tahun ini. Kita perlu memperhatikan kalender akademik dan segera membangun komunikasi intensif dengan daerah untuk memantapkan pelaksanaan GENIUS tahun 2024" ujar Nyoto.
Direktur Kewaspadaan Pangan dan Gizi, Nita Yulianis menambahkan bahwa tahun 2024 GENIUS akan dilaksanakan di 30 kabupaten/kota di 10 Provinsi.
"Pemilihan provinsi dan kabupaten/kota berdasarkan angka Prevalence of Undernourishment (PoU) yang belum mencapai target nasional. Sasaran penerima manfaat sebanyak 17.000 siswa pada 30 kab/kota di 10 provinsi" ujar Nita.
Sebagai mitra kerja NFA, Ketua Umum Asosiasi Institusi Pendidikan Tinggi Gizi Indonesia (AIPGI) Hardinsyah menyampaikan usulan tema GENIUS TA. 2024 dan 3 pendekatan untuk menjamin keberlanjutan GENIUS.
“Untuk tahun ini kami mengusulkan tema "GENIUS mendukung tercapainya Sekolah Sehat Menuju Indonesia Kuat" yang merupakan wujud sinergi berbagai pihak. GENIUS tahun ini bisa dilakukan melalui 3 pendekatan yaitu GENIUS dengan APBN penuh, GENIUS Semi Mandiri bersinergi dengan pemda/mitra, dan GENIUS Mandiri yang mengoptimalkan partisipasi sekolah atau masyarakat terutama orang tua siswa untuk penyediaan pangan maupun kudapan.”, Ujar Hardinsyah.
Imron Rosjidi selaku Inspektur NFA yang turut hadir pada kesempatan tersebut menyampaikan titik kritis pelaksanaan GENIUS perlu terus memperhatikan CPCL sekolah penerima manfaat sesuai ketentuan dan dipilih lokasi yang memiliki respon yang baik sekiranya ada permasalahan bisa ditangani dengan cepat.
Kemendikbudristek menyampaikan perluasan cakupan “Gerakan Sekolah Sehat” menjadi Sehat Gizi, Sehat Fisik, Sehat Imunisasi, Sehat Lingkungan dan Sehat Jiwa yang dapat bersinergi mendukung keberlanjutan GENIUS.
WFP dan GAIN juga siap bersinergi diantaranya melalui pengembangan modul edukasi pangan dan gizi serta bahan promosi lainnya.
Pada kesempatan ini juga dibahas bersama perwakilan Bappenas terkait rencana memasukkan usulan Program Prioritas dan Kegiatan Priorotas yang dapat menanungi GENIUS dalam rancangan teknokratik RPJMN 2025-2029.
Hadir pula pada pertemuan ini sekretaris umum AIPGI, perwakilan Bappenas, Kemendikbudristek, GAIN dan fungsional lingkup Direktorat Kewaspadaan Pangan dan Gizi.