Pertemuan Asean Rice Trade Forum (ARTF) ke-2 dan ASEAN Food Security Reserve Board (AFSRB) ke- 33
Pada minggu lalu telah berlangsung dua pertemuan tingkat ASEAN yaitu ARTF yang ke-2 dan AFSRB yang ke-33 di Yogyakarta. Kedua pertemuan tersebut telah dilaksanakan secara back to backyaitu dimulai dengan pertemuan ARTF selama 2 hari (4-5 Juni 2013), dilanjutkan dengan pertemuan ASFRB yang dilaksanakan pada tanggal 6-7 Juni 2013.
Pertemuan ARTF ke-2 yang bertema “ Rice Self Sufficiency and Trade” telah dihadiri oleh sekitar 70 orang peserta yang terdiri dari perwakilan dari anggota AFSRB (10 negara ASEAN), perwakilan dari mitra ASEAN (Jepang, Cina dan Korea), Private Sector, akademis, NGO terkait perberasan di negara-negara ASEAN.
Rice Trade Forum (RTF) ke-2 ini merupakan lanjutan pertemuan pertama yang di selenggarakan di Kamboja pada tahun 2012. Tujuan dari pertemuan ini antara lain:
- Sharing pendapat tentang kondisi pasar beras ASEAN ke depan;
- Mengidentifikasi kerjasama dan koordinasi kebijakan untuk menghindari terjadinya volatilitas harga beras yang ekstrim;
- Menentukan reformasi kebijakan jangka panjang dan strategi perdagangan beras berkelanjutan;
- Mengidentifikasi langkah-langkah kebijakan jangka pendek dan jangka panjang untuk mencapai ketahanan pangan negara-negara ASEAN.
Dalam pertemuan RTF, forum menyetujui bahwa swasembada beras dan perdagangan beras adalah salah satu cara untuk mencapai ketahanan pangan. Sementara itu dimana ketahanan pangan itu sendiri perlu ditingkatkan melalui investasi di sektor pertanian terutama untuk mengurangi kehilangan hasil produksi melalui perbaikan pasca panen, meningkatkan cadangan pangan, penggunaan sumber daya yang berkelanjutan, serta perbaikan rantai pasokan pangan yang mencakup kebijakan dan upaya peningkatan penyediaan pangan yang aman dan bergizi serta mudah diakses dan terjangkau oleh masyarakat miskin.
Selanjutnya kesepakatan dan rekomendasi yang dihasilkan dalam RTF dibahas kembali dalam AFSRB meeting oleh delegasi negara-negara ASEAN untuk dijadikan kesepakatan bersama negara-negara anggota ASEAN. Selain membahas hasil pertemuan ARTF, dalam AFSRB meeting juga mereview situasi pangan negara-negara ASEAN terutama untuk komoditas beras, jagung, kedelai dan gula pasir. Hasil dari pertemuan AFSRB ini akan dijadikan masukan untuk Senior Officials Meeting of Asean Ministers on Agriculture and Fisheries (SOM-AMAF).
Secara umum, situasi produksi pangan di kawasan ASEAN aman dengan rasio antara produksi dan kebutuhan sebesar 114,78%. Negara-negara yang surplus beras diantaranya Thailand, Vietnam dan Kamboja. Produksi gula dan ubi kayu juga melebihi kebutuhannya yaitu dengan rasio masing-masing 137,52% dan 155,48%. Sementara itu, jagung dan kedelai masih belum tercukupi oleh produksi dalam negeri, rasio masing-masing sebesar 89% dan 23%.