Ketersediaan pasokan kedelai untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dalam negeri ingin digali oleh Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA). Untuk itu, Direktur Ketersediaan Pangan NFA Indra Wijayanto menggelar rapat koordinasi dengan segenap pelaku usaha kedelai di Jakarta, pada Kamis (15/8/2024).
"NFA ingin mengumpulkan informasi mengenai status ketersediaan stok kedelai yang ada di tingkat asosiasi pengusaha. Ini cukup penting agar informasi pasokan secara berkala dapat NFA peroleh sebagai gambaran kondisi, khususnya komoditas kedelai, sehingga pemerintah dapat melakukan mitigasi untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya fluktuasi," ujar Indra.
Dari hasil rapat, menurut Gabungan Koperasi Produsen Tempe dan Tahu (GAKOPTINDO) menyampaikan bahwa stok kedelai di pengrajin saat ini cukup aman dan tercukupi. GAKOPTINDO yang beranggotakan sekitar 244 ribu pengrajin kedelai yang tersebar di seluruh Indonesia juga mengatakan kedelai merek bola merupakan barometer harga yang kerap digunakan. Kondisinya saat ini harga kedelai merek itu ada di Rp 9.000 per kilogram (kg).
Lebih lanjut, perwakilan PT FKS Multi Agro Tbk mengungkapkan produksi kedelai dalam negeri belum mampu penuhi kebutuhan konsumsi nasional salah satunya disebabkan faktor iklim Indonesia yang tropis. Sementara kedelai merupakan tanaman 4 musim. Stok kedelai dari hasil importasi umumnya bisa untuk 2 bulan. Per Agustus ini, stok kedelai ada sebanyak 385 ribu ton.
Menyikapi itu, NFA selanjutnya akan menghimpun pelaporan berkala dari para importir dengan turut menggandeng kementerian/lembaga yang terkait, seperti Kementerian Perdagangan dan Badan Karantina Indonesia. Kebutuhan konsumsi kedelai sendiri selama setahun ada sekitar 2,6 juta ton. Sementara produksi kedelai dalam negeri hanya berkisar 163 ribu ton
#BadanPanganNasional #NationalFoodAgency #Bapanas #NFA #PanganKuatIndonesiaBerdaulat #KetahananPangan #DirektoratKetersediaanPangan #SinergitasPangan #KetersediaanPangan