Tim Internal Control System (ICS) Pasar Pangan Segar Aman (PAS AMAN) dari 11 provinsi di Indonesia melakukan kunjungan studi banding ke Pasar Agung, Denpasar, Bali, pada Jumat, 27 September 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk mempelajari dan mengadopsi praktik terbaik dalam pengelolaan pasar rakyat, khususnya terkait keamanan pangan segar dan penerapan sanitasi hygiene.
Peserta yang hadir dalam kunjungan ini merupakan perwakilan Tim ICS PAS AMAN dari berbagai daerah, yaitu 8 pasar dari Provinsi Jawa Tengah, 8 pasar dari Jawa Timur, 4 pasar dari Sulawesi Selatan, 3 pasar dari Nusa Tenggara Barat, 2 pasar dari Kalimantan Selatan, serta masing-masing 1 pasar dari Bali, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, dan Maluku.
Kunjungan ini dipimpin dan didampingi langsung oleh Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Pengawasan Penerapan Standar Keamanan dan Mutu Pangan Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA), Apriyanto Dwi Nugroho. Apriyanto menekankan pentingnya pengelolaan pasar rakyat yang memenuhi standar keamanan pangan serta sanitasi yang optimal, guna menjamin kualitas pangan segar curah yang dijual di pasar-pasar tradisional.
"Kunjungan studi ini adalah kesempatan berharga bagi Tim ICS untuk melihat langsung implementasi pengelolaan pasar rakyat terbaik di Pasar Agung Bali. Kami berharap, pengetahuan yang didapat dapat diterapkan di masing-masing wilayah, sehingga keamanan pangan segar dan sanitasi hygiene di pasar rakyat di seluruh Indonesia dapat ditingkatkan," ujar Apriyanto.
Apriyanto menmbahkan, dengan adanya studi banding ini, diharapkan Tim ICS dari setiap daerah dapat lebih meningkatkan keterampilan mereka dalam memastikan penerapan standar keamanan pangan segar curah di pasar-pasar rakyat. "Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat upaya Badan Pangan Nasional melalui Tim ICS dalam memberikan jaminan keamanan pangan yang berkelanjutan, yang menjadi prioritas utama dalam menjaga kesehatan masyarakat dan kualitas pangan nasional," ungkap Apriyanto.
Pasar Agung, yang dikenal sebagai salah satu pasar rakyat dengan pengelolaan terbaik di Bali, dipilih sebagai lokasi studi karena keberhasilannya dalam menerapkan program pasar pangan segar aman dan sanitasi hygiene yang ketat, menjadikannya contoh yang ideal bagi daerah lain.
Terakhir, Apriyanto menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah penting dalam mendukung penguatan pasar rakyat di Indonesia. "Kami ingin memastikan pasar-pasar rakyat tidak hanya menjadi tempat distribusi pangan tetapi juga menjaga kualitas dan keamanan pangan bagi masyarakat," tegas Apriyanto.