Jakarta, 8 Maret 2025 – Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan mengatur bahwa penyelenggaraan pangan harus memenuhi persyaratan keamanan, mutu, gizi, serta label dan iklan pangan. Selain penyusunan regulasi dan pelaksanaan pengawasan, pemerintah juga melaksanakan Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) mengenai keamanan pangan. Hal ini dilakukan tidak hanya untuk mengkomunikasikan risiko terkait keamanan pangan, tetapi juga untuk menyebarkan informasi yang benar dan tidak menyesatkan, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya keamanan pangan.
Sebagai salah satu langkah KIE kepada mahasiswa, Direktur Perumusan Standar Keamanan dan Mutu Pangan NFA, Yusra Egayanti, hadir sebagai pembicara dalam Seminar Nasional yang menjadi puncak acara Food Constituent (FOODCON) 2025 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknologi Pangan Universitas Sahid. Seminar dengan tema "Technology and Food Security: Unveiling Challenges and Shaping Opportunities for a Sustainable Future" ini merupakan acara tahunan yang menghadirkan berbagai pakar dan pemengaruh sebagai narasumber.
Pada seminar yang digelar secara daring pada 8 Maret 2025 ini, Yusra menyampaikan topik bertajuk "Pertanian Presisi: Optimalisasi Produksi Pangan dengan Teknologi Keamanan Pangan Berkelanjutan."
Dalam kesempatan tersebut, Yusra menekankan pentingnya keamanan pangan sebagai tanggung jawab bersama. Untuk mendukung keberlanjutan keamanan pangan, dibutuhkan teknologi yang dapat diterapkan di sepanjang rantai produksi pangan. Penjaminan keamanan pangan harus dilakukan mulai dari farm to table. Penerapan Good Practices di sepanjang rantai pangan bertujuan untuk meminimalkan polusi bahan kimia di lingkungan serta mengurangi pemborosan pangan (food waste).
Yusra juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berperan serta dalam menjamin keberlanjutan keamanan pangan. "NFA mengajak mahasiswa sebagai agen perubahan untuk menerapkan prinsip-prinsip keamanan pangan, seperti cerdas dalam membaca label, berhenti membeli produk pangan yang tidak jelas, menerapkan lima kunci keamanan pangan, serta bijak dalam menyikapi isu hoaks tentang pangan," ujarnya.
Ia menambahkan, "Keamanan pangan adalah tanggung jawab kita bersama. Jika tidak aman, maka itu bukan pangan. Ambil secukupnya, pilih yang beragam, bergizi seimbang, dan aman. Habiskan!"