BADAN PANGAN NASIONAL
Workshop Penyusunan Model Kalori dan Peluang Indikator PoU, Sebagai Upaya Pencapaian Target SDGs

Perhitungan Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan/Food Security and Vulnerability Atlas (FSVA) Tahun 2024 menunjukkan telah terjadi perbaikan situasi ketahanan pangan di Indonesia.

“Tahun 2023 lalu wilayah rentan rawan pangan turun menjadi 68 kabupaten/kota dari tahun sebelumnya 74 kabupaten/kota (2022) dan FSVA 2024 kembali mengalami penurunan menjadi 62 kabupaten/kota, semuanya berkat sinergi dan kolaborasi lintas sektor.” tutur Direktur Kewaspadaan Pangan dan Gizi Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Nita Yulianis saat membuka Workshop Series PoU ke-3 Penyusunan Model Kalori dan Peluang Indikator PoU di Bogor, Senin (4/11/2024).

Kualitas ketahanan pangan nasional semakin membaik dari tahun ke tahun, berbagai intervensi telah dilaksanakan oleh pemerintah. Di sisi lain, pada tingkat individu angka Prevelance of Undernourishment (PoU) mengalami perubahan positif, terjadi penurunan menjadi 8,58% dari sebelumnya 10,21%.

Lebih lanjut, Nita Yulianis juga menyebutkan sebagai dasar perencanaan dan indikator kinerja daerah dalam pencapaian target Sustainable Development Goals (SDGs), Workshop ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk meningkatkan kapasitas daerah dalam perencanaan dan pelaksanaan program penanganan kerawanan pangan.

“Sebagai indikator SDGs ke-2 sekaligus ultimate goals lintas k/l dan pemda, erat kaitannya dengan kerawanan pangan perlu dipersiapkan datanya hingga level desa. Untuk itu, NFA berkolaborasi intensif dengan BPS dan TNP2K untuk menyusun model melalui serangkaian workshop” papar Nita.

Pada kesempatan tersebut Direktur Kesejahteraan Rakyat BPS Ahmad Avenzora menyampaikan bahwa saat dalam tahap penyusunan running modelling untuk data PoU tingkat Kecamatan dan Desa.

“Untuk penyusunan ini sumber datanya berasal dari variable yang ada pada Susenas, Podes, dan PK. Guna mendapatkan data dengan estimasi yang baik tentunya tidak hanya data terkait karakteristik rumah tangga saja tapi juga kewilayahan” ungkap Ahmad Avenzora. 

Data kewilayahan/spasial didapatkan dari data Podes (saat ini masih menunggu data pemutakhiran Tahun 2024) dan data satelit (curah hujan, vegetasi hijau, night light dan point of interest untuk melihat aktivitas kegiatan ekonomi suatu wilayah).

Kegiatan yang berlangsung selama 2 hari ini turut dihadiri oleh Tim dari BPS serta Tim Unit Riset, Inovasi Kebijakan dan Data TNP2K/Kemenko PMK dan Pejabat Fungsional Kedeputian II Badan Pangan Nasional.

BADAN PANGAN NASIONAL  
Sejak 25/01/2023
Kantor
Jalan Harsono RM No.3, Ragunan, Ps. Minggu, Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12550
(021) 7807377
komunikasi@badanpangan.go.id
Media Sosial
Tautan Terkait
Kementerian Pertanian
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Kementerian Kesehatan
Kementerian Perdagangan
Kementerian Komunikasi dan Informatika
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
Badan Pusat Statistik
Badan Informasi Geospasial
Perum BULOG
ID FOOD
Copyright © 2025 Badan Pangan Nasional. All Rights Reserved.