Deputi Bidang Penaganekaragarama Konsumsi dan Keamanan Pangan Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA), Andriko Noto Susanto hadir sebagai salah satu narasumber pada seminar nasional yang bertemakan "Teknologi pertanian yang adaptif terhadap perubahan ilkim dengan pemanfaatan sumber daya lokal", yang diinisiasi oleh Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat pada Senin (23/10/2023).
Dalam kesempatan tersebut, Andriko diamanatkan membawakan topik terkait keberagaman pangan lokal dalam menghadapi perubahan iklim. “Sistem pangan nasional telah diatur dalam UU no. 18 tahun 2012 tentang Pangan. Termasuk di dalamnya adalah penganekaragaman konsumsi pangan untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat dan mendukung hidup sehat, aktif, dan produktif. Hal ini dilakukan dengan meningkatkan kesadaran masyarakat dan membudidayakan pola konsumsi Pangan yang Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA), serta sesuai dengan potensi dan kearifan lokal”, ujar Andriko.
Andriko menambahkan, NFA dalam upayanya terus mendorong masyarakat untuk membudayakan komsumsi pangan lokal untuk mendukung ketahanan pangan nasional dari perubahan iklim dan kondisi lingkungan serta sosial di Indonesia.
“Saat ini Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional telah menerbitkan Perbadan no 11 Tahun 2023 tentang Pola Pagan Harapan (PPH), di mana di dalamnya mencakup zonasi untuk pengelompokan PPH tingkat daerah, yang didasarkan pada keragaman pola konsumsi pangan wilayah”, ungkapnya.
Hal ini senada dengan apa yang disampaikan oleh Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, menyebutkan bahwa indikator utama untuk menentukan konsumsi pangan di Indonesia sudah Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) adalah melalui pencapaian skor Pola Pangan Harapan (PPH). "Penting untuk masyarakat meningkatkan kesadaran akan konsumsi pangan berdasar pada sumber pangan lokal sebagai fondasi sistem pangan nasional", ujarnya.