Hasil KRPL Tembus Pasar Supermarket

Sebagai salah satu kegiatan Kementerian Pertanian dalam pemenuhan kebutuhan pangan rumah tangga, Kawasan Rumah Pangan Lestari atau lebih dikenal dengan KRPL, dampak kehadiran kegiatan ini semakin dirasakan manfaatnya.

Hal ini terungkap oleh Kepala Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan, Tri Agustin Satriani, ketika melakukan pembinaan kegiatan Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan melalui peningkatan kegiatan KRPL di empat kabupaten Se-Provinsi Sulawesi Selatan yaitu Maros, Kota Makassar, Pangkep serta Barru pada Rabu (17/7) hingga Sabtu (20/7). Kunjungan tersebut selain untuk pembinaan juga memberi motivasi dan arahan pada kelompok agar giat dalam merawat tanaman serta menjaga kekompakan kelompok.

“Kegiatan KRPL ini harus mendapat dukungan dari semua pihak. Agar tetap berjalan dengan baik dan berkelanjutan harus diperhatikan beberapa hal, yaitu adanya peran aktif dari pendamping, kebun bibit yang terus menerus berproduksi, partisipasi aktif dari anggota kelompok, kelembagaan yang kuat, adanya tokoh masyarakat yang berperan sebagai _local champion_, infrastuktur yang memadai, serta kesesuaian komoditas dengan yang dikonsumsi masyakat”, ujar Tri Agustin disela-sela temu anggota kelompok.

Selama ini manfaat KRPL telah banyak dirasakan warga masyarakat, khususnya anggota kelompok penerima manfaat. Mulai dari pengurangan pengeluaran untuk belanja sayur rumah tangga, peningkatan hasil pendapatan, peningkatan kualitas konsumsi pangan masyarakat karena terbukti hasil pekarangan lebih sehat dan terjamin gizinya.

“Dengan adanya KRPL ini, warga masyarakat telah merasakan manfaatnya yang luar biasa, karena manggota bisa menambah penghasilan dengan menjual hasil pekarangan ke supermarket yang ada di Makassar ini seperti Gelael dan Giant,” papar Kepala Dinas ketahanan Pangan Kota Makassar, Dra. Hj. Sri Sulsilawati, M.Si

“Dibawah koordinasi Dinas Ketahanan Pangan, kami telah mengorganisir kelompok yang mensuplay sayur ke supermarket lebih dari 500 KWT, imbuh Sri.

Sejalan dengan itu, sekretaris  KWT Dewi Sari, Sitti Nurul Huda  mengatakan selain meningkatkan konsumsi sayuran yang sehat juga bisa sebagai sumber penghasilan. “ Kami sudah mensuplay ke supermarker yang ada di kota.

Agar pasokan tetap berjalan, kelompok bekerjasama dengan kelompok lain yang ada di Kota Makassar. Beberapa komoditas yang kami jual ke supermarket antara lain sawi, cabai, kol, paria, okra, serta labu madu, “ ujarnya saat audiensi dengan Kapus PKKP. Menurutnya harga jual di supermarket lebih kompetitif dibanding jika dijual di pasar atau tukang sayur. Ia menambahkan, “Meskipun begitu anggota kelompok tetap mengutamakan untuk di konsumsi anggota serta dibagikan ke masyarakat sekitar”.

Hj.Muliati selaku ketua kelompok, mengakui bahwa dengan adanya anggota yang merupakan istri dari Kepala Desa setempat cukup berpengaruh terhadap motivasi anggota dalam mengelola lahan pekarangan. “iya, lokasi demplot dan KBD kebetulan berada di pekarangan Bapak Kades, sehingga warga merasa semangat,”ujar Muliati.

Harapan terakhir yang disampaikan Kepala Pusat PKKP pada setiap kelompok adalah agar anggota tetap semangat serta terus menjaga kekompakan dan keberlanjutan KRPL. Dalam kunjungan kerja tersebut, Kepala Pusat mengunjungi 8 KWT yang tersebar di 4 kabupaten kota serta mengunjungi calon lokasi yang direncanakan untuk kegiatan Obor Pangan Lestari  ( OPAL) di provinsi Sulsel dan Kabupaten Maros, tutupnya .

BADAN PANGAN NASIONAL  
Sejak 25/01/2023
Kantor
Jalan Harsono RM No.3, Ragunan, Ps. Minggu, Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12550
(021) 7807377
nfa_official@badanpangan.go.id
Media Sosial
Tautan Terkait
Kementerian Pertanian
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Kementerian Kesehatan
Kementerian Perdagangan
Kementerian Komunikasi dan Informatika
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
Badan Pusat Statistik
Badan Informasi Geospasial
Perum BULOG
ID FOOD
Copyright © 2024 Badan Pangan Nasional. All Rights Reserved.