NFA Dukung Ekonomi Syariah Jadi Motor Penggerak Ketahanan Pangan

Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) turut serta mendukung terlaksananya Festival Ekonomi Syariah Jawa yang digelar Bank Indonesia bersama organisasi dan pelaku usaha syariah tanah air. Diharapkan ekonomi syariah dapat menjadi salah satu motor penggerak untuk menjaga ketahanan pangan nasional.


Hal tersebut tersebut disampaikan Plt. Sekretaris Utama NFA Sarwo Edhy saat menjadi Keynote Speaker pada Seminar Smart Agriculture yang Mendukung Ketahanan Pangan melalui Pemberdayaan Ekonomi Syariah, Kamis (08/09/2022). Seminar ini merupakan salah satu rangkaian acara Festival Ekonomi Syariah Jawa.


Acara yang dibuka oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta Onny Widjanarko, tersebut turut dihadiri sejumlah narasumber yang terdiri dari Direktur Bisnis dan Kewirausahaan Syariah Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) Putu Rahwidhiyasa, Chief Operating Officer PT Mitra Sejahtera Membangun Bangsa Binar Perdana, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur Hadi Sulistyo, dan Guru Besar Departemen Ekonomi Syariah FEB UNAIR Raditya Sukmana.


Dalam kesempatan tersebut, sebagai pengantar, Sarwo menyampaikan sekilas profil dan tugas serta tanggung jawab NFA berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2021. “Tugas utama NFA adalah memastikan ketersediaan dan stabilisasi pasokan pangan. Di mana tugas ini penting sebagai strategi dalam mengimplementasikan arahan Presiden Republik Indonesia dalam menghadapi krisis global yang mencakup krisis pangan, krisis energi dan krisis keuangan,” ungkapnya.


Ia mengatakan, salah satu prioritas NFA saat ini adalah membangun kolaborasi dalam rangka bersama-sama menurunkan angka inflasi. “Diperlukan kerja sama yang erat dengan Tim Pengendali Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) dalam rangka pelaksanaan extra effort pengendalian inflasi,” ujarnya.


Ia kemudian memaparkan sejumlah langkah strategis penurunan inflasi yang telah dilakukan NFA, diantaranya penyusunan Peraturan Badan Pangan Nasional tentang HAP, HET, dan HPP, monitoring ketersediaan pasokan dan harga pangan, memobilisasi pangan dari daerah surplus ke daerah defisit, operasi pasar melibatkan stakeholders, penguatan infrastruktur hulu-hilir, koordinasi dan fasilitasi untuk pengendalian inflasi daerah.


Melihat pentingnya kolaborasi di tengah ancaman berbagai krisis saat ini, ia menyampaikan, kontribusi para pelaku ekonomi syariah sangat penting dalam menjaga pilar ekonomi bangsa. Ia kemudian menyampaikan presiasinya atas penyelenggaraan acara ini.


“Acara ini sangat penting untuk meningkatkan kolaborasi dalam memberdayakan ekonomi syariah baik nasional ataupun daerah serta meningkatkan ketahanan pangan nasional. Semoga kolaborasi dan sinergi ini dapat terus terjalin dalam upaya pengembangan dan membumikan ekonomi Syari’ah sebagai sistem ekonomi yang berkeadilan dan berlandaskan prinsip-prinsip syari’ah,” pungkasnya.


Sementara itu Onny Widjanarko mengatakan, untuk menjaga level inflasi berada di level yang diharapkan, Bank Indonesia merumuskan berbagai kegiatan dan program melalui TPID serta gerakan nasional pengendalian inflasi pangan. “Untuk menjaga stabilitas memperkuat sisi suplai melalui pengembangan klaster pertanian dan peternakan di seluruh Indonesia. Diharapkan dengan ketersediaan pasokan maka inflasi dapat dikendalikan,” ujarnya.

.

BADAN PANGAN NASIONAL  
Sejak 25/01/2023
Kantor
Jalan Harsono RM No.3, Ragunan, Ps. Minggu, Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12550
(021) 7807377
nfa_official@badanpangan.go.id
Media Sosial
Tautan Terkait
Kementerian Pertanian
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Kementerian Kesehatan
Kementerian Perdagangan
Kementerian Komunikasi dan Informatika
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
Badan Pusat Statistik
Badan Informasi Geospasial
Perum BULOG
ID FOOD
Copyright © 2024 Badan Pangan Nasional. All Rights Reserved.