Pantau Ketersediaan Pasokan dan Harga Pangan, Kepala BKP Kementan Video Conference dengan Kadis Pangan se-Indonesia

Jakarta – Mencermati perkembangan virus Covid-19 dan mengantisipasi kelangkaan pasokan kenaikan harga pangan jelang puasa, Kepala BKP Kementan Agung Hendriadi melakukan video conference dengan para kepala dinas (Kadis) pangan seluruh Indonesia pada Jumat (20/3/2020).

Video conference yang berlangsung di Operation Room BKP Kementan ini membahas ketersediaan pasokan dan stabilitas harga pangan khususnya 11 komoditas pangan strategis yaitu, beras, jagung, daging ayam, daging sapi, telur, minyak goreng, gula pasir, cabai merah, cabai rawit, bawang merah, dan bawang putih.

Dalam kesempatan tersebut, para kadis pangan seluruh Indonesia melaporkan kondisi ketersediaan dan harga pangan di daerah masing-masing. Secara umum, komoditas pangan strategis tersebut dilaporkan harganya stabil dan aman, kecuali gula pasir yang mengalami kenaikan hampir di semua wilayah karena terbatasnya pasokan di pasar. Bawang putih masih ada sebagian provinsi yang harganya masih tinggi. Sementara itu, bawang merah dan cabai rawit merah di beberapa provinsi produksinya berlebih, namun di provinsi lain ada yang kekurangan. Daerah yang mengalami kekurangan pasokan cabai rawit merah adalah Bengkulu dan Kalteng.

Merespon hal tersebut, Agung Hendriadi mengatakan agar daerah yang mengalami kekurangan pasokan dapat disuplai dari daerah yang produksinya surplus. Misalnya Bengkulu bisa dipasok dari Jambi, dan Kalteng dipasok dari Kalsel. Kekurangan bawang merah dan cabai di Banten, bisa dipasok dari Jabar yang saat ini mulai panen.

"Kita harapkan antar daerah dapat saling berkomunikasi dan bersinergi untuk memenuhi pasokan pangan di wilayahnya. Dinas Pangan provinsi dapat memanfaatkan anggaran distribusi yang disediakan, untuk memobilisasi komoditas pangan dari daerah surplus ke daerah defisit," kata Agung.

Agung meminta kepada para kadis jika mengalami kesulitan dalam hal ketersediaan pasokan, segera berkoordinasi dengan pusat (BKP) agar stabilitas pangan tetap terjaga.

Sementara itu, untuk mengatasi kekurangan pasokan gula pasir, Pemerintah telah mengimbau agar stok gula yang ada di Pabrik Gula dan Distributor agar segera digelontorkan ke pasar. Pemerintah juga telah mengeluarkan persetujuan impor gula GKP sehingga bisa langsung masuk pasar dan beberapa kebijakan lain untuk mempercepat pemenuhan kekurangan pasokan gula di pasar. Demikian juga untuk bawang putih, beberapa kebijakan telah diambil untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan bawang putih.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyatakan agar masyarakat tidak perlu khawatir akan terjadi kekurangan stok pangan di pasar.

“Kami usahakan pasokan pangan terus terjaga. Insya Allah dari hitungan kita cukup,” ujar Mentan SYL saat melepas Gelar Pangan Murah di Toko Tani Indonesia Center (TTIC) Pasar Minggu, Kamis (19/3/2020)

Untuk itu, pada Jumat pagi (20/3/2020) Agung Hendriadi bersama supplier dan produsen pangan menandatangani Kesepakatan Bersama tentang ketersediaan, stabilisasi pasokan, dan harga pangan.

Dalam kesepakatan tersebut, Kementan beserta suplier dan produsen pangan menyatakan komitmen untuk menjaga stok pangan.

“Jadi kita semua sepakat bahwa menjamin pasokan dan harga untuk 34 provinsi, di mana ada wilayah yang mengalami kekurangan kami akan segera berkoordinasi.” pungkas Agung.

BADAN PANGAN NASIONAL  
Sejak 25/01/2023
Kantor
Jalan Harsono RM No.3, Ragunan, Ps. Minggu, Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12550
(021) 7807377
nfa_official@badanpangan.go.id
Media Sosial
Tautan Terkait
Kementerian Pertanian
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Kementerian Kesehatan
Kementerian Perdagangan
Kementerian Komunikasi dan Informatika
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
Badan Pusat Statistik
Badan Informasi Geospasial
Perum BULOG
ID FOOD
Copyright © 2024 Badan Pangan Nasional. All Rights Reserved.