Pengendalian Kerawanan Pangan di Indonesia

Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) hadir dalam Sustainable Development Goals Seminar Series (SDG’s Seminar Series) yang ke #80 dengan tema “Peluang dan Tantangan NFa”, Selasa, (23/08/2022). Seminar yang rutin dilaksanakan oleh Departemen Geografi Pembangunan, Fakultas Geografi, UGM tersebut digelar secara daring dengan menghadirkan narasumber Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi NFA Nyoto Suwignyo, Ketua Program Studi Pembangunan Wilayah Fakultas Geografi UGM Dr. Geog. Dodi Widiyanto, serta Sekretaris Dewan Guru Besar UGM Prof. M. Baiquni sebagai Pengantar Wacana.


Pada kesempatan tersebut, Nyoto Suwignyo menyampaikan mengenai kebijakan dan strategi NFA dalam pengendalian kerawanan pangan dan gizi. Dalam paparannya ia menyampaikan situasi ketahanan dan kerentanan pangan nasional, di mana masih terdapat 74 kabupaten/kota yang berada pada status rentan rawan pangan, atau sekitar 14%. Ditargetkan terjadi penurunan daerah rentan rawan pangan pada tahun 2024 menjadi 12%.


Ia juga menyampaikan mengenai indeks ketahanan pangan (IKP) tahun 2021 dimana hasil evaluasi menunjukan 5 provinsi memiliki IKP terbaik di Indonesia, yaitu Bali, Jawa Tengah, DIY, Sulawesi Selatan, dan Gorontalo. Sedangkan 5 provinsi terendah, yaitu Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, dan Kepulauan Riau. IKP sendiri merupakan nilai komposisi/gabungan indikator ketahanan pangan yang dilihat dari 3 aspek utama, yaitu ketersediaan, keterjangkauan, dan pemanfaatan. IKP bertujuan untuk mengevaluasi capaian ketahanan pangan dan gizi.


Lebih lanjut, Nyoto mengatakan, kolaborasi sangat penting dalam upaya pencegahan dan penanganan kerawanan pangan dan gizi. Untuk itu, ada banyak potensi kerja sama antar NFA dengan perguruan tinggi yang dapat dilakukan, diantaranya pencegahan dan kesiapsiagaan kerawanan pangan dan gizi, pengembangan early warning system kewaspadaan kerawanan pangan dan gizi, analisisi daerah rentan rawan pangan dan gizi, serta penentuan instrument kriteria krisisi pangan, kesiapsiagaan, kedaruratan, dan penanggulangan krisisi pangan.


Sementara itu, Kepala NFA Arief Prasetyo Adi dalam kesempatan yang berbeda mengatakan, antisipasi kerawanan pangan dan pengendalian kebutuhan gizi masyarakat Indonesia sangat erat kaitannya dengan ancaman krisis pangan global yang saat ini tengah melanda dunia. Maka dari itu, NFA terus mendorong berbagai program untuk menjaga ketersediaan dan stabilitas harga pangan nasional, diantaranya mobilisasi pangan dari daerah surplus ke daerah devisit, usulan regulasi mengenai cadangan pangan pemerintah dan harga acuan penjualan (HAP) untuk mewujudkan keseimbangan baru, serta dukungan infrastruktur untuk memperpanjang daya tahan atau waktu simpan pangan bagi sentra produksi pangan dan daerah rawan pangan dan gizi.


“Selain itu, kami juga getol mengkampanyekan keberagaman konsumsi pangan, khususnya melalui pemanfaatan pangan lokal sehingga yang dapat mensubstitusi komoditas impor. Dalam rangka menjaga gizi masyarakat, NFA telah meluncurkan gerakan konsumsi pangan Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman atau B2SA,” ujarnya.


Upaya menjaga kebutuhan gizi masyarakat sejalan dengan arahan Presiden RI Joko Widodo yang menargetkan penurunan angka stunting hingga 14 persen pada 2024. Adapun data stunting tahun 2021 berada di angka 24,4 persen. Untuk itu, Presiden mengingatkan agar seluruh pihak berkolaborasi untuk mewujudkan target tersebut.

.

#BadanPanganNasional #NFA #PanganLokal #MakanEnak #MakanSehat #B2SA #PanganKuat #KedaulatanPangan #KetahananPangan #Gizi #Bergizi #RawanPangan #UGM

BADAN PANGAN NASIONAL  
Sejak 25/01/2023
Kantor
Jalan Harsono RM No.3, Ragunan, Ps. Minggu, Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12550
(021) 7807377
nfa_official@badanpangan.go.id
Media Sosial
Tautan Terkait
Kementerian Pertanian
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Kementerian Kesehatan
Kementerian Perdagangan
Kementerian Komunikasi dan Informatika
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
Badan Pusat Statistik
Badan Informasi Geospasial
Perum BULOG
ID FOOD
Copyright © 2024 Badan Pangan Nasional. All Rights Reserved.