Kepala Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan, Ir. Tri Agustin Satriani, MM mewakili Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian hadir sebagai key note speaker dalam acara 3th Symposium for Sustainable Development yang diselenggarakan oleh Departemen Landskap Institut Pertanian Bogor (IPB) di IICC Bogor pada 14 November 2017. Dalam pemaparannya disampaikan bahwa pertanian perkotaan atau urban farming merupakan kegiatan yang sangat positif dan membawa banyak manfaat khususnya bagi ibu-ibu dalam mendekatkan pangan terhadap keluarga sekaligus memenuhi kebutuhan konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang, dan aman (B2SA). Oleh sebab itu, pemerintah sangat mendukung kegiatan seperti ini sehingga dapat terwujudnya generasi yang sehat. Begitu pula dengan program aksi pengembangan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) yang telah dilaksanakan oleh BKP Kementerian Pertanian sejak tahun 2009 dimana pemerintah memberikan bantuan dan pembinaan kepada kelompok masyarakat khususnya kelompok wanita tani dan dasa wisma untuk mengoptimalkan manfaat pekarangan sebagai sumber pangan dan gizi keluarga. Bantuan diberikan dalam bentuk kebun bibit dan demplot sehingga dapat menyokong kegiatan ini secara berkelanjutan. Tidak hanya itu, bantuan juga diberikan kepada sekolah dasar (SD) untuk membangun kebun bibit dan pekarangannya sehingga anak dapat belajar untuk mencintai pertanian dan meningkatkan pengetahuan akan konsumsi pangan lokal. Symposium ini merupakan acara ketiga yang diselenggarakan oleh Departemen Landskap IPB dimana para pembicara yang hadir bukan hanya berasal dari Indonesia, melainkan juga negara asing seperti Jepang, Jerman, dan Belanda. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat ditemukan model pemanfaatan pekarangan yang optimal dan berkelanjutan. Kedepan, kegiatan optimalisasi pemanfaatan pekarangan dan diversifikasi konsumsi pangan akan semakin digalakan bahkan hingga kelompok masyarakat yang lebih besar lagi seperti pondok pesantren maupun lembaga keagamaan lainnya . Diharapkan model urban farming dapat dikembangkan oleh generasi muda sehingga menjadi gaya hidup sebagaimana adanya tren urbanisasi atau perpindahan masyarakat dari desa ke perkotaan.
3rd Symposium for Sustainable Development bersama IPB