Di tengah derasnya arus globalisasi, gaya hidup instan semakin menggeser pola konsumsi masyarakat. Makanan cepat saji menjadi pilihan karena dianggap praktis dan menggoda lidah. Padahal di balik kemudahan tersebut, tersimpan risiko yang tak bisa diabaikan, mulai dari obesitas, anemia, hingga ketidakcukupan gizi.
Oleh karenanya, Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) menggandeng pemerintah daerah untuk semakin menggencarkan sosialisasi dan edukasi akan pentingnya konsumsi pangan Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA) kepada generasi muda melalui program B2SA Goes to School. Seperti yang diselenggarakan oleh Dinas Ketahanan Pangan Kota Tangerang di SDN 14 Tangerang hari ini (24/4).
“Lebih dari sekadar teori, anak-anak kita beri pengalaman langsung dalam mengenali dan mempelajari tentang pola makan B2SA melalui edu-games. Ketika informasi disampaikan dengan cara yang kreatif, interaktif, dan relevan, anak-anak kita akan lebih mudah menerima dan menerapkannya.” jelas Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan NFA, Rinna Syawal.
Lebih lanjut ia menilai bahwa generasi muda perlu diajak mengenal lebih dekat sumber pangan lokal yang tersedia di sekitar mereka. Menurutnya, pangan lokal seperti jagung, umbi-umbian, kacang-kacangan, sayur dan buah yang tersedia di sekitar menyimpan potensi gizi luar biasa, sehingga dapat menjadi sumber nutrisi yang tak kalah dari produk luar negeri.
“Menanamkan kesadaran pola makan B2SA berbasis pangan lokal memang bukan proses instan, tetapi aksi yang kita lakukan hari ini bisa jadi langkah strategis untuk mencetak generasi sehat, aktif, dan produktif. Ketika generasi muda mencintai makanan lokal dan memahami manfaatnya, saya yakin masa depan pangan Indonesia juga akan lebih berdaulat.” tandas Rinna.
Adapun di tahun 2025 ini, serangkaian kegiatan BGTS akan terus dilaksanakan oleh dinas yang mengurusi urusan pangan ke berbagai sekolah menggunakan APBD. Kepala Bidang Keanekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan (K2KP), Lisnah menjelaskan, untuk Kota Tangerang sendiri, B2SA Goes to School akan dilaksanakan di 30 sekolah hingga September 2025 mendatang.
