Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) merespon secara khusus isu krisis pangan sebagai dampak perubahan iklim. Saat ini NFA secara intensif dan aktif melakukan mitigasi untuk mengantisipasi potensi krisis pangan. Krisis pangan adalah masalah serius yang memerlukan upaya konkrit dari pemerintah, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya untuk mengatasinya.
Kesiapsiagaan dalam mengantisipasi krisis pangan telah di tindaklanjuti oleh NFA melalui Perbadan No 19 Tahun 2023 tentang Kesiapsiagaan Krisis Pangan. Peraturan ini mengatur Tata Cara Pelaksanaan dan Rincian Kajian Kesiapsiagaan Krisis Pangan serta Tata Cara Penyusunan Program Kesiapsiagaan Krisis Pangan.
Direktur Pengendalian Kerawanan Pangan NFA, Rachmad Firdaus dalam sambutannya secara daring menyampaikan “Saat ini kabupaten Sragen yang menjadi sentra produksi beras di Provinsi Jawa Tengah menjadi pilot project kesiapsiagaan krisis pangan dengan pertimbangan, daerah tersebut terdampak El-Nino berdasarkan prediksi BMKG Tahun 2023 serta memiliki desa rentan rawan pangan berdasarkan Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan Kabupaten Sragen ” Ujar Firdaus, dalam acara Gladi Aksi Kesiapsiagaan Krisis Pangan Tahun 2023, di Kabupaten Sragen, Selasa, (06/12/2023).
“Tentunya gladi kesiapsiagaan krisis pangan tahun 2023 ini merupakan langkah konkrit NFA terhadap antisipasi krisis pangan. Diskusi pada pagi hari ini saya harapkan bapak ibu pemangku kepentingan dapat menyiapkan langkah strategis kedepan untuk kesiapsiagaan berdasar skala prioritas seperti meningkatkan cadangan pangan daerah,’’Ujar Firdaus.
NFA mendorong Pemerintah Daerah untuk segera melakukan penguatan sistem pangan, penguatan cadangan pangan, diversifikasi pangan, hingga penguatan konektivitas, distribusi, dan perdagangan komoditas pangan, maupun mitigasi lainnya serta mengalokasikan APBD untuk kesiapsiagaan 2024.
“Sinergi, kolaborasi dan dukungan dari pemerintah Daerah sangat kami harapkan untuk dapat melaksanakan instrumen kesiapsiagaan krisis pangan sehingga kita dapat mengantisipasi potensi dan dampak krisis pangan secara lebih dini. Hal ini sejalan dengan arahan Kepala NFA yang menekankan sinergi dan kolaborasi dengan seluruh stakeholders pangan dari hulu ke hilir bersama sektor pentahelix ABC-GM (Academics, Business, Community – Government and Media).”Tutur Firdaus.
Dalam Gladi Kesiapsiagaan Krisis Pangan tersebut diserahkan pula secara simbolis paket aksi kesiapsiagaan krisis pangan dari NFA untuk 968 keluarga miskin terdampak kekeringan di Desa Ngargotirto dan Ngargosari Kecamatan Sumberlawang. Paket aksi berupa beras, minyak goreng, telur dan garam beryodium.
Hadir dalam pertemuan tersebut lintas sektor antara lain BMKG, BPBD, BAPPERIDA, dan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan. Hadir dalam pertemuan antara lain Dinas Pangan Provinsi Jawa Tengah Dinas Sosial, BPS, Diskuminda, PT. Rajawali Nusindo, PT Pos Indonesia serta perwakilan dari Pemerintah Kecamatan dan Desa.
