Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) siap menghadapi ancaman krisis pangan yang dapat disebabkan oleh El Nino. Hal tersebut dipaparkan Sekretaris Utama NFA Sarwo Edhy dalam program Berita Satu Siang TV yang disiarkan secara langsung oleh BTV pada Kamis (03/08/2023).
Sarwo mengatakan, dalam memitigasi serta mengantisipasi dampak perubahan iklim tersebut, Kepala NFA Arief Prasetyo Adi telah menyiapkan beberapa langkah strategis bersama berbagai pihak antara lain melalui optimalisasi pemanfaatan Prognosa Neraca Pangan, Penguatan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP), Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), hingga penyiapan sarana dan prasarana rantai dingin (cold chain). Khusus beras, telah diamankan 1,3 juta ton beras CBP di Perum Bulog.
“Badan Pangan Nasional telah melakukan mitigasi terhadap 11 komoditas utama melalui Prognosa Neraca Pangan. Untuk beras, stok akhir Desember diprediksi sekitar 7,6 juta ton dengan catatan estimasi realisasi produksi sesuai dengan rencana, yakni carry over tahun lalu 4 juta ton ditambah produksi 31,5 juta ton, dan impor 2,9 juta ton,” ungkap Sarwo melalui sambungan Zoom.
Sementara itu untuk menjaga stabilitas harga pangan, NFA terus memperkuat stok CPP baik di tingkat Pusat maupun Daerah. NFA bersama Dinas Pangan dan BUMN Pangan terus menggelar kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) di berbagai daerah. Disamping itu, upaya Fasilitas Distribusi Pangan (FDP) untuk memobilisasi komoditas pangan dari daerah surplus ke wilayah defisit terus dilakukan untuk menjaga kelancaran distribusi pangan.
“Untuk memperpanjang masa simpan produk, Badan Pangan Nasional juga telah membangun fasilitas rantai dingin yang tersebar di beberapa daerah yang antara lain terdiri dari cold storage, reefer container, heat pump dryer, maupun air blast freezer” pungkasnya.