PANGKALPINANG- Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Kep.Babel) Safrizal ZA, menilai Provinsi Kepulauan Bangka Belitung atau Kepulauan Babel memiliki lahan yang belum dioptimalkan. Hal itu disampaikan dalam rapat koordinasi terbatas atau rakor bertajuk "Rakor Terbatas Rencana Perkebunan Pisang Cavendish Dalam Menanggapi Tantangan Darurat Pangan" dibahas budidaya pisang jenis Cavendish, Selasa (21/05).
Dalam sambutannya, ia menekankan poin penting untuk memanfaatkan lahan-lahan tersimpan yang belum digunakan dikarenakan di Provinsi Kep. Babel masih banyak tersedia lahan pertanian dan hal ini merupakan prospek yang bagus dan sejalan dengan program di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kep. Babel.
“Para petani yang memiliki tanah sebagian masih ragu-ragu karena menanam pisang itu memakan waktu yang cukup lama. Tapi dengan banyaknya success story dan dukungan dari para stakeholder, kita akan coba untuk segera diimplementasikan,” ujarnya.
Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi NFA, Nyoto Suwignyo mengatakan Provinsi Babel memiliki lahan yang berpotensi untuk dikembangkan terutama bidang pertanian. Saat ini potensi sektor pertanian di provinsi kepulauan bangka belitung masih didominasi oleh subsektor perkebunan. Kami melihat Pj Gubernur (pemerintah daerah) secara bertahap bertransformasi membangun pertanian mulai dari subsektor pangan, peternakan dan hortikultura.
“Kami mendukung penuh upaya Pj Gubernur Provinsi Babel Syafrizal dalam mengembangkan lahan-lahan kosong menjadi pengembangan pisang cavendish. Upaya ini layak di apresiasi, lahan kosong yang awalnya tidak produktif, ia (Pj Gubernur Babel) galakan menjadi wadah penghasil rupiah bagi masyarakat sekitar,” Ujar Nyoto.
Lebih lanjut nyoto menyampaikan, khusus di babel kami melihat peluang pengembangan pisang cavendish ini cukup memberikan dampak bagi ketahanan pangan, apalagi didukung oleh swasta yang siap menjadi offtake jika babel mampu memproduksi pisang dengan skala yang besar.
Disisi lain, Untuk menggali lebih jauh potensi komoditi di sektor kelautan dan perikanan dalam memberikan nilai tambah bagi kemajuan investasi di industri di sektor ini, pemerintah prov babel menghadirkan PT. Dwi Harta Maluku untuk melihat secara langsung potensi pada komoditi tersebut di Kep. Bangka Belitung.
Rapat Koordinasi dipimpin oleh PJ Gubernur Kepulauan Bangka Bellitung, dihadiri oleh Sekretaris Daerah Provinsi Babel, Waka Polda, Danrem 045/Gaya, Perwakikan Kejaksaan Tinggi, Bakamla, Kepala Dinas yang menangani urusan pangan dan pertanian Provinsi/Kabupaten/Kota, perwakilan Bank Indonesia Provinsi Babel dan swasta, pelaku usaha kelapa sawit, pelaku usaha timah, dan pelaku usaha lainnya.