Guna memastikan stok pangan aman di wilayah timur khususnya Nusa Tenggara Timur, Plt Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Sarwo Edhy, melakukan kunjungan ke Gudang Bulog Alak, Senin (30/9/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Sarwo mengecek langsung ketersediaan stok beras dan memastikan bahwa kebutuhan pangan di wilayah ini tercukupi.
"Kecukupan stok pangan khususnya pangan pokok beras menjadi konsen kita semua, pemerintah melalui Bulog hadir untuk memenuhi kebutuhan pangan melalui penyaluran stok Cadangan Beras Pemerintah berupa intervensi bantuan pangan maupun gelaran pangan murah di seluruh daerah. Selain itu, tentu Bulog juga melalui mekanisme komersil," ujar Sarwo.
Saat ini, total stok beras di Gudang Alak mencapai 9,4 juta ton. Sementara itu, total stok pangan di wilayah kerja Kantor Wilayah Bulog NTT tercatat sebanyak 28,6 juta ton, yang telah diperhitungkan cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan di NTT dalam beberapa waktu ke depan.
Selain itu, Sarwo Edhy juga memantau realisasi program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di NTT. Januari Hingga 27 September 2024, program tersebut telah terealisasi sebesar 14,1 ribu ton. Ia menegaskan pentingnya menjaga keseimbangan stok agar harga pangan tetap stabil dan terjangkau oleh masyarakat.
Sarwo Edhy juga menyempatkan diri meninjau Pelabuhan Tenau, yang menjadi salah satu titik penting dalam distribusi pangan di NTT. Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan kelancaran distribusi pangan sehingga dapat merata ke seluruh wilayah, terutama daerah yang memiliki aksesibilitas terbatas.
"Kami terus berupaya memastikan distribusi pangan berjalan optimal, terutama di wilayah-wilayah yang memiliki tantangan geografis seperti NTT. Stok yang tersedia harus segera didistribusikan secara tepat waktu dan merata," tegas Sarwo Edhy.
Dalam kesempatan yang sama, Pimpinan Wilayah Perum Bulog Kanwil NTT, Himawan Kartika Nugraha, menyampaikan bahwa kebutuhan pangan di NTT berkisar antara 12 ribu ton hingga 13 ribu ton, tergantung pada permintaan pasar. "Kami senantiasa memantau dinamika permintaan di pasar guna memastikan stok yang tersedia dapat memenuhi kebutuhan, terutama menjelang akhir tahun," ujar Himawan.
Kunjungan kerja ini merupakan bagian dari komitmen Badan Pangan Nasional dalam menjaga ketahanan pangan di seluruh Indonesia, khususnya di wilayah dengan tantangan logistik dan geografis seperti NTT.