Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) terus berupaya dan bersinergi dalam mewujudkan ketahanan pangan yang berlandaskan kemandirian pangan dan kedaulatan pangan sesuai yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan. 

Hal tersebut di sampaikan Kepala Biro Perencanaan, Kerja Sama dan Humas Risfaheri pada saat menjadi narasumber dalam Rapat Kajian Strategis yang mengangkat tema Modernisasi dan Konektivitas Pertanian untuk Menuju Kemandirian Pangan Berkelanjutan 2045 di Jawa Tengah, Kamis (22/06/2023) di Semarang.

Risfaheri mengatakan jika konsep sistem ketahanan pangan mandiri dan berkelanjutan ini dapat dicapai melalui berbagai pendekatan termasuk peningkatan produksi pangan, diversifikasi produk pangan, peningkatan nilai tambah produk pangan, perlindungan lingkungan serta pengembangan sistem perdagangan yang adil dan berkelanjutan. 

“Kami harap pemerintah setempat dan masyarakat harus dapat bekerja sama untuk meningkatkan pengolahan dan distribusi produk pertanian sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan menjadikan Jawa Tengah sebagai sentra produksi pangan yang unggul di Indonesia,” ucap Risfaheri. 

Untuk mendukung upaya tersebut, Ia menilai jika produksi pangan harus menguntungkan petani sehingga dapat berkelanjutan melalui pemberian insentif, menekan biaya produksi, distribusi dan penyimpanan pangan. 

Kegiatan ini diadakan untuk mengetahui kesiapan penerapan modernisasi pertanian dan memperoleh informasi dan data strategis konektivitas pertanian serta memperoleh gambaran konsep system ketahanan pangan mandiri untuk mendukung terwujudnya kemandirian pangan berkelanjutan 2045. 

Rapat dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Pertanian, Asosiasi Logistik Indonesia, Sinar Mas, ALFI DPW Jateng, UNDIP, OPD yang membidangi urusan pertanian serta sektor terkait lainnya dari provinsi dan kabupaten/kota Jawa Tengah.