Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) sebagai Koordinator Mirror Committee Codex Committee of Spices and Culinary Herbs (CCSCH) melaksanakan rapat pembahasan draft standar kayumanis pada Rabu (26/6) di Depok. Melanjutkan pembahasan pada forum pertemuan Chair dan Co-Chair beberapa pekan lalu secara hybrid dengan Brazil sebagai Chair dan Indonesia bersama Iran dan Mexico sebagai Co-Chair.
Rapat yang dipimpin oleh Direktur Perumusan Standar Keamanan dan Mutu Pangan NFA, Yusra Egayanti tersebut dihadiri perwakilan dari Badan Standardisasi Nasional (BSN), Kementerian Pertanian, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kementerian Perdagangan, para Pakar dari Institut Pertanian Bogor dan Universitas Indonesia, Dewan Rempah Indonesia dan para pelaku usaha eksportir kayumanis.
Yusra Egayanti menegaskan bahwa standar yang disusun Indonesia haruslah dapat mengakomodir potensi dan keunggulan kayumanis Indonesia di pasar global. Ia lebih lanjut menjelaskan, “Kayumanis Indonesia memiliki karakter dan keunggulan yang tidak dimiliki oleh negara lain, terutama dari sisi aroma dan cita rasa.”
Pertemuan tersebut juga memberikan banyak masukan terkait standar kayumanis. “Beberapa hal yang penting diperhatikan dalam penyusunan standar ke depannya adalah perlunya mempertimbangkan semua varietas kayumanis yang tumbuh dan berkembang di dalam negeri. Selain itu perlu memperhatikan hal-hal yang dapat menimbulkan perselisihan dalam perdagangan di pasar global sehingga potensi yang dapat merugikan pelaku usaha dapat diminimalisir.” tambah Yusra.
Untuk menguatkan posisi Indonesia pada forum pembahasan draft standar kayumanis, NFA juga akan melaksanakan kajian mutu kayumanis. Proses pelaksanaan kajian tersebut sudah berjalan dan diharapkan dapat segera dilaksanakan agar dapat diperoleh data-data yang dapat mendukung standar kayumanis tersebut.