Dampak perubahan iklim yang serius, ketidakpastian ekonomi global, serta ketegangan geopolitik berpotensi menyebabkan terjadinya krisis pangan, energi dan keuangan. Kondisi tersebut merupakan tantangan kedepan yang harus dihadapi sehingga membutuhkan penanganan serius.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Direktur Pengendalian Kerawanan Pangan Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Sri Nuryanti saat menjadi _Keynote Speech_ pada _ID-World Food Summit: Leading with Sustainability and Innovation_ di Jakarta, Kamis (5/9/2024).
“Melalui 3 pilar ketahanan pangan (ketersediaan pangan, keterjangkauan pangan dan pemanfaatan pangan) ditambah aspek pendukungnya, Badan Pangan Nasional memiliki rencana strategis guna meningkatkan tata kelola pangan nasional yang inklusif, berketahanan dan berkelanjutan” papar Direktur Pengendalian Kerawanan Pangan tersebut .
Lebih lanjut dijelaskan, Badan Pangan Nasional memiliki peran strategis didalam memperkuat sistem ketahanan pangan nasional. “Pembangunan ekosistem pangan yang terintegrasi dari hulu hingga hilir diperlukan untuk memperkuat sistem ketahanan pangan nasional sekaligus memitigasi berbagai tantangan pangan global yang berpotensi memicu multi krisis” ungkapnya
Dalam menjalankan perannya, diperlukan sinergi dan kolaborasi dengan seluruh stakeholders pangan dari hulu ke hilir bersama sektor pentahelix ABCGM (Academics, Business, Government, Community and Media).
“Dalam implementasi program ketahanan pangan untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem dan stunting melalui penyaluran bantuan pangan bekerja sama dengan BUMN Pangan, Pemerintah Daerah, K/L terkait, komunitas produsen, akademisi dan media” terang Sri Nuryanti.
Terkait pengelolaan cadangan pangan, disebutkan bahwa NFA bersama dengan BULOG dan Holding Pangan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), bekerjasama untuk memperkuat Cadangan Pangan Nasional untuk Ketersediaan Pangan dan Stabilisasi Harga.
Sementara itu pelaku usaha khususnya sektor UMKM didorong untuk mendukung program dan kegiatan penguatan ketahanan pangan nasional sesuai dengan bidang masing-masing, termasuk mempromosikan diversifikasi pangan berbasis sumber daya pangan lokal.
Pada kesempatan tersebut _Director ASEAN Regional Group_, Informa Markets, Rungphech Chitanuwat yang membuka diskusi tersebut menyampaikan pentingnya peranan sektor pangan.
“Sektor pangan memiliki peran penting dalam menghadapi perubahan global mendatang, diperlukan kolaborasi sektor pangan di tingkat regional dan global yang didukung dengan pemanfaatan inovasi dan teknologi” tutur Rungphech Chitanuwat.
Pertemuan yang bertujuan membahas agar sektor pangan kawasan ASEAN dapat menjadi tangguh dan bertransformasi sehingga siap menghadapi masa depan dalam lingkungan yang kompleks dengan dukungan kolaborasi multipihak turut dihadiri oleh Dr. Nasir Latif (Pimpinan Farmfresh Industries), Ribut Purwanti (GAPMMI), Amalia Mimbar (Green Team Europe Initiative), Jeremy Nathaniel (Foodstarter Filipina), dan akademisi, asosiasi perusahaan makanan dan minuman, serta sektor swasta yang bergerak di bidang industri pangan lingkup Asia.