Sebagai negara dengan sumber daya pangan yang beragam, setiap wilayah/daerah harus berupaya memenuhi kebutuhan pangan masyarakat yang bersumber dari sumber daya pangan setempat. Hal ini mendesak untuk dilakukan di tengah dinamika dan situasi global yang penuh ketidakpastian.

"Dalam menjamin ketahanan pangan wilayah, pemenuhan atas ketersediaan pangan menjadi suatu hal yang utama. Apalagi saat ini kita menghadapi ancaman krisis pangan global yang harus kita antisipasi agar tidak terjadi di Negera kita," ujar Deputi 2 Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi, Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Nyoto Suwignyo, saat menerima kunjungan dari Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Kabupaten Kutai Barat, di Jakarta, Selasa (13/09/2022).

Salah satu upaya yang ingin diajukan oleh Kab Kutai Barat yaitu investasi pengembangan food estate di Kabupaten Kutai Barat. Potensi yang dimiliki yaitu jagung, sorgum, karet dan hortikultura. Kabupaten Kutai Barat memiliki lokasi yang berdekatan dengan Ibu Kota Negara (IKN).

Nyoto mengapresiasi gagasan tersebut, namun demikian dia menegaskan bahwa pembangunan food estate perlu didasarkan atas Feasibility Study (FS) baik dari sisi ekonomi, sosial hingga dampak lingkungan. Selain itu, pencermatan terhadap pemilihan komoditas yang akan dikembangkan dan pemilihan lokasi juga perlu menjadi perhatian.

Sebagai tindak lanjut NFA menyarankan bahwa Pemda Kutai Barat dapat berkoordinasi dengan Bappenas, Kementerian Dalam Negeri dan Badan Otorita Ibu Kota Negara (IKN).

Rombongan Pemkab Kutai Barat yang hadir dalam kunjungan tersebut, Kepala Dinas Pertanian, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kepala Dinas Perikanan, Perwakilan Sekretariat Daerah Kabupaten Kutai Barat.