MEDAN – Dua mobil box berlogo Kementerian Pertanian dan Badan Pangan Nasional (Kementan–Bapanas) berhenti di halaman rumah dinas Wali Kota Medan, Kamis (11/12/2025). Dari salah satu kendaraan itu, Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas, I Gusti Ketut Astawa, menyerahkan paket bantuan tahap awal Kementan–Bapanas Peduli kepada Pemerintah Kota Medan. Bantuan ini ditujukan bagi warga yang masih memulihkan diri usai banjir besar melanda akhir November lalu.
Pengiriman awal ini menjadi semacam “pemanas mesin” sebelum gelombang bantuan berikutnya tiba melalui KRI Banda Aceh yang dijadwalkan bersandar di Pelabuhan Belawan pada 16 Desember. Gelombang kedua juga telah Diberangkatkan hari ini dari Kantor Pusat oleh Mentan sekaligus Kepala Bapanas Andi Amran Sulaiman. Seluruh bantuan merupakan hasil penggalangan donasi pegawai Kementan, pegawai Bapanas, mitra kerja, dan masyarakat umum sebagai bagian dari gerakan Kementan–Bapanas Peduli dengan total kontribusi nasional mencapai lebih dari Rp75,85 miliar untuk Aceh, Sumut, dan Sumbar.
“Kami menyerahkan bantuan tahap awal ini sebagai bentuk rasa peduli dan gotong royong dari mitra kerja serta seluruh jajaran Kementan dan Badan Pangan untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak di Sumatera, termasuk wilayah kota Medan, ujar Ketut Astawa.
Ketut menambahkan, setelah kapal sandar, ribuan paket bantuan pangan dan kebutuhan vital lainnya akan langsung dialirkan ke seluruh wilayah Kabupaten/kota terdampak melalui kerjasama dengan seluruh pihak.
Walikota Medan Rico Tri Putra Wahyu Waas mengakui, banjir kali ini adalah kejadian yang belum pernah dialami kota tersebut dalam skala sebesar ini. Hujan deras bertubi-tubi dari kawasan hulu membuat 19 dari 21 kecamatan tergenang pada 27–29 November 2025, berdampak pada lebih dari 85.000 jiwa.
“Begitu hujan deras berkepanjangan dari hulu, langsung banjir di Kota Medan. Kejadian seperti ini baru pertama kali terjadi, menjadi pembelajaran untuk antisipasi. Banyak rumah terendam dan aktivitas ekonomi berhenti, kebutuhan pangan warga harus tetap dijaga,” ujarnya.
Sejak status tanggap darurat ditetapkan, Kota Medan telah menerima 163 ton Cadangan Beras Pemerintah (CBP) untuk 46.587 jiwa, dengan realisasi penyaluran yang hampir mencapai 100 persen. Status ini masih diperpanjang hingga 25 Desember mendatang.
“Kami sangat bersyukur menerima bantuan dari Kementan/Bapanas sebanyak 163 ton. Ini sangat membantu masyarakat. Terima kasih kepada Bapak Presiden dan Menteri Pertanian sekaligus Kepala Bapanas,” lanjutnya.
Selain fokus pada bantuan pangan harian, Ketut mengingatkan pentingnya menjaga kesinambungan produksi pangan di Kota Medan. Meski metropolitan, Medan masih memiliki lebih dari 700 hektare lahan pertanian produktif.
“Bantuan pangan adalah tugas jangka pendek. Tapi pemulihan lahan adalah jangka panjang. Kami mendorong Pemkot segera mengajukan CPCL untuk bantuan benih dan infrastruktur pertanian dari Kementan. Kalau sawah cepat pulih, Medan bisa turut kembali menyuplai pangan bagi warganya,” jelasnya.
Kementan dan Bapanas akan mengawal upaya pemulihan melalui bantuan benih, perbaikan lahan, dan penguatan cadangan beras pemerintah agar masyarakat tetap merasa aman terhadap ketersediaan pangan selama masa pemulihan.
Bantuan tahap awal yang dilepas dari rumah dinas Walikota ini diharapkan segera bergerak menjangkau keluarga terdampak di Posko dan gang-gang permukiman yang sempat terendam banjir. Kehadiran dua mobil box itu menjadi simbol bahwa gotong royong nasional benar-benar bekerja. Dari kantor pusat di Jakarta hingga dapur umum di kelurahan dan desa terdampak bencana.
Dengan kombinasi bantuan konsumsi jangka pendek, stok CBP yang kuat, dan pemulihan lahan pertanian, pemerintah berharap warga Medan dapat melewati masa pemulihan banjir dengan lebih tenang dan perlahan kembali menata kehidupan mereka pasca bencana.
-----------
*Siaran Pers*
*Badan Pangan Nasional (Bapanas)*
485/R-BAPANAS/XII/2025
11 Desember 2025
