Dalam rangka meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan terhadap ancaman keamanan siber, Badan Pangan Nasional/ National Food Agency (NFA) mengadakan kegiatan edukasi keamanan siber di Jakarta, Selasa (17/12/2024). Kegiatan edukasi ini menjadi langkah strategis dalam mewujudkan lingkungan kerja yang aman dan terlindungi dari ancaman serangan siber.
Dalam arahannya, Kepala Pusat Data dan Informasi Pangan NFA Kelik Budiana menekankan bahwa risiko serangan siber semakin meningkat seiring dengan penyelenggaraan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).
“Dengan semakin meningkatnya risiko dan insiden siber dalam penyelenggaraan SPBE, maka upaya pengamanan terhadap data pribadi, infrastruktur, dan aset lainnya yang dimiliki Badan Pangan Nasional harus dilakukan dengan baik,” ujar Kelik.
Kelik juga menyampaikan bahwa Badan Pangan Nasional telah membentuk Tim Tanggap Insiden Siber (TTIS) sebagai langkah antisipasi dan penanganan insiden keamanan siber. Namun, menurutnya, kesadaran individu masih menjadi faktor kunci dalam pengamanan data dan sistem di lingkungan Bapanas.
“Banyak orang yang tidak menyadari risiko yang ada di dunia maya, padahal kesadaran pegawai sangat berperan penting dalam menjaga keamanan siber di organisasi kita,” tambahnya.
Melalui kegiatan ini, Ia berharap seluruh pegawai dapat memahami pentingnya keamanan siber, serta mampu menerapkan langkah-langkah pencegahan dalam aktivitas sehari-hari, baik di dalam lingkungan kerja maupun di dunia maya.
Hadir selaku narasumber Sandiman Ahli Madya Guruh Prasetyo Putro dan Sandiman Ahli Pertama Iang Nugraha dari Direktorat Keamanan Siber dan Sandi Pemerintah Pusat, BSSN.
Dalam paparannya, para narasumber menekankan pentingnya meningkatkan security awareness di kalangan pegawai terhadap data-data sensitif yang dikelola. “Sekuat apapun sistem yang dibangun, jika ada celah keamanan, maka akan menjadi target serangan siber. Oleh karena itu, setiap individu di lingkungan kerja harus berperan aktif dalam menjaga keamanan informasi,” ungkap Guruh.
Sebagai bentuk kesadaran keamanan siber di lingkungan kerja, Ia mengungkapkan beberapa hal penting yang perlu dilakukan antara lain pengelolaan akun seperti membuat password yang kuat dan tidak mudah ditebak, tidak menggunakan identitas pribadi sebagai kata sandi, penggunaan perangkat lunak yang resmi dan direkomendasikan oleh unit TIK, bijak dalam penggunaan surat elektronik (menggunakan email dinas hanya untuk urusan kedinasan) dan klasifikasi aset dan kerahasiaan informasi.