Makassar - Badan Pangan Nasional (Bapanas) menegaskan komitmennya untuk memastikan penyaluran bantuan pangan kepada masyarakat berpendapatan rendah berjalan lancar dan tepat sasaran. Hal ini terlihat dalam kunjungan Deputi III Bidang Keanekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan, Andriko Noto Susanto, yang meninjau langsung distribusi bantuan pangan di Kelurahan Batua, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Selasa (9/12).
“Bantuan ini merupakan pemberian dari Presiden Prabowo Subianto untuk meringankan beban masyarakat berpendapatan rendah. Tolong dipergunakan untuk kebutuhan keluarga, jangan diperjualbelikan,” ujar Andriko saat berdialog dengan warga penerima.
Pada peninjauan tersebut, Andriko menyaksikan pembagian bantuan untuk 411 penerima bantuan pangan yang memperoleh 20 kilogram beras premium dan 4 liter minyak goreng melalui Perum Bulog Wilayah Sulselbar. Ia menegaskan bahwa seluruh komoditas telah memenuhi standar mutu yang ditetapkan pemerintah.
“Jadi alhamdulillah saya pastikan beras yang diterima PBP kualitas berasnya bagus ,sesuai standart yang ditetapkan. Silakan ditanya langsung ke ibu-ibu penerima, mutunya sangat baik. Jadi terkait dinamika jumlah penerima di beberapa wilayah, kami selalu update melalui data Kementerian Sosial.” tegasnya.
“Jadi gini, memang ada warga yang dulunya menerima, sekarang tidak lagi. Itu karena mereka sudah naik kelas ke pendapatan sedang, sehingga tidak lagi masuk kategori penerima. Semua berdasarkan DTSEN Kemensos agar bantuan tepat sasaran,”tambahnya.
Lebih lanjut Andriko menyampaikan penyaluran Banpang alokasi Oktober–November 2025 di wilayah kerja Kanwil Bulog Sulsel dan Sulbar tercatat menjangkau 697.519 Penerima Bantuan Pangan (PBP). Untuk komoditas beras, alokasi dua bulan tersebut mencapai 13.950.380 kilogram dengan pagu bulanan sebesar 6.975.190 kilogram. Sementara itu, untuk komoditas minyak goreng, alokasi Oktober–November sebesar 2.790.076 liter dengan pagu bulanan 1.395.038 liter. Khusus Provinsi Sulawesi Selatan, total alokasi bantuan menyasar 589.703 PBP, dengan pagu 11.794.060 kilogram beras dan 2.358.812 liter minyak goreng.
Selain itu untuk realisasi penyaluran Oktober–November 2025 di Provinsi Sulawesi Selatan, Bulog telah menyalurkan 8.269.260 kilogram beras dan 1.621.332 liter minyak goreng, atau sekitar 70 persen dari total pagu. Dengan demikian, masih tersisa 3.524.800 kilogram beras dan 737.480 liter minyak goreng yang terus dikejar penyelesaiannya oleh Bulog Wilayah Sulselbar agar seluruh penyaluran dapat tuntas sesuai target waktu.
“Target nasionalnya harus selesai 100 persen sebelum tutup tahun. Kami mendorong agar Bulog di seluruh Indonesia bergerak cepat dan terukur, termasuk di Sulawesi Selatan yang realisasi penyalurannya sudah mencapai sekitar 70 persen dari total pagu. Masih ada sisa penyaluran beras dan minyak goreng yang harus dituntaskan, dan saya minta seluruh jajaran bekerja maksimal agar alokasi Oktober–November dapat selesai paling lambat 31 Desember 2025,” ungkapnya.
Sementara itu, Perum Bulog Wilayah Sulselbar melaporkan bahwa penyaluran untuk Kota Makassar telah mencapai sekitar 80 persen. “Alhamdulillah hari ini bersama Bapak Deputi kami menyaksikan langsung proses penyaluran di Kelurahan Batua. Untuk Makassar dan sekitarnya, penyaluran sudah sekitar 80 persen dan ditargetkan selesai paling lambat besok,” ujar Wakil Pimpinan Wilayah Perum Bulog Sulselbar, Karmila Hasmin.
Menutup kunjungan,Andriko menegaskan bahwa arahan Menteri Pertanian /Kepala Bapanas, Andi Amran Sulaiman, adalah memastikan seluruh program bantuan pangan berjalan cepat, tepat sasaran, dan memberikan dampak nyata bagi keluarga berpendapatan rendah. Ia menyampaikan bahwa pemerintah menaruh perhatian besar pada kelancaran distribusi, baik bantuan pangan gratis maupun beras SPHP yang harganya disubsidi, agar masyarakat tetap dapat memenuhi kebutuhan pangannya secara terjangkau.
“Pak Kepala Bapanas selalu menekankan bahwa penyaluran bantuan pangan tidak boleh terlambat. Semuanya harus bergerak cepat dan tuntas, karena tujuan utama pemerintah adalah memastikan masyarakat merasa terbantu dan kebutuhan pangan mereka tetap aman,” tutup Andriko.
-------







