Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) tekankan akan pentingnya capaian skor Pola Pangan Harapan (PPH) guna menilai jumlah dan komposisi atau ketersediaan pangan di wilayah tertentu baik secara nasional maupun provinsi dan kabupaten/kota.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan NFA Rinna Syawal, dalam paparan materinya pada gelaran Bimbingan Teknis (Bimtek) Analisis Konsumsi Pangan Berbasis PPH bagi Wilayah Sumatera I di Kota Medan, Sumatera Utara, Rabu-Jum'at (10-12/7/2024).
"Jadi PPH itu suatu metode yang menjadi salah satu instrumen penilaian kualitas konsumsi pangan secara nasional, penilaian tersebut dilaksanakan ditingkat provinsi hingga kabupaten/kota, sehingga disinilah didapatkan gambaran kualitas dan ragam konsumsi pangan masyarakat disuatu daerah," ungkap Rinna.
Dalam kesempatan yang sama, Andriko Noto Susanto, Deputi Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan NFA sesaat membuka gelaran Bimtek tersebut menyampaikan betapa pentingnya Pemerintah Provinsi dan Daerah untuk melakukan penilaian konsumsi pangan berbasis analisis PPH. Melalui capaian PPH yang ideal, Andriko berharap persoalan gizi buruk dan stunting dapat segera diatasi.
“Hal ini penting sebagaimana urusan pangan menjadi urusan wajib dan penganekaragaman konsumsi pangan merupakan target yang harus dilaksanakan dan dicapai seluruh pemerintah daerah untuk mewujudkan kualitas konsumsi pangan yang searah dengan target pencapaian Pola Pangan Harapan, sehingga tercipta generasi yang berkualitas, sehat, aktif, dan produktif,” ungkap Andriko.
Selain materi, pada Bimtek ini juga, peserta akan dibekali dengan praktek penghitungan dan pengelolaan data konsumsi pangan bernasis PPH dengan menggunakan data hasil Susenas maret 2023. Kemudian, pertemuan ini dilanjutkan dengan presentasi oleh masing masing peserta tentang hasil analisis konsumsi pangan dari perwakilan kabupaten/kota serta tindak lanjutnya.
Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Utara Rajali. Kemudian hadir sebagai narasumber yang merupakan pakar PPH dari IPB University Prof. Dr. Drajat Martianto dan Ir. Yayat Heryanto; Analis Kebijakan Direktorat Sinkronisasi Urusan Pemerintah Daerah I, Ditjen Bina Pembangunan Daerah, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Dyah Sulistyaningsih; Direktur Statistik Kesejahteraan Rakyat, Badan Pusat Statistik (BPS) Ahmad Avenzora.
#badanpangannasional #nationalfoodagency #bapanas #NFA #pangankuatindonesiaberdaulat #penganekaragamanpangan #b2sa #makanb2sa #panganlokal #kenyanggakharusnasi #sehatdenganpanganlokal #bimtekpph #skorpph #polapanganharapan #pphsumatera #sumut #aceh #riau #sumbar #pphnasional
