Untuk meningkatkan serapan gabah/beras (sergap) petani oleh Bulog untuk mengisi cadangan beras pemerintah, Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi memimpin Rapat Koordinasi Sergap di Kantor Sub Divre Bulog Subang, Rabu (18/7).
"Pertemuan ini sangat penting untuk mempercepat serapan gabah/beras petani, sehingga bisa memenuhi target yang ditetapkan," kata Agung.
Agung yang juga Ketua I Pelaksana Sergap menambahkan, serapan beras subdrive Subang dan Indramayu masih dibawah target harian, untuk itu perlu kerja keras mendorong pencapaian target.
Target harian Subdrive Bulog Subang 278 ton dan pencapaiannya baru 70 ton. Sedangkan subdrive Indramayu 384 ton dan pencapaiannya baru 196 ton.
Dalam rakor ini, telah disepakati antara subdrive dan mitra bulog untuk menaikkan target harian di subdrive subang sebesar 700 ton dan subdrive indramayu sebesar 1000 ton.
Untuk meningkatkan produksi dan kesejahteraan petani, Kementerian pertanian sedang memproses pengadaan 10.000 dryer yang alokasinya ditentukan oleh dinas pertanian provinsi.
"Bantuan dryer akan diberikan untuk gapoktan yang memiliki penggilingan, dan rekomendasi dari BKP untuk diberikan kepada PUPM binaan BKP," tegas Agung.
Salah satu langkah percepatan sergap adalah mempermudah dan memperluasan kerjasama pengadaan tidak hanya sebatas dengan mitra bulog.
"Semua kelompoktani/gabungan kelompoktani/dan penggilingan padi bisa menjadi mitra bulog," jelas Agung.
Masih menurut Agung, kelompok yang mendapat PUPM (Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat) binaan BKP, juga dapat dilibatkan untuk menjadi mitra bulog, sehingga dapat membantu pencapaian target sergap.
Agung juga menekankan, langkah percepatan sergap sesuai kesepakatan dengan Kepala Bulog, bahwa bulog akan melakukan pengecekan di lapangan, untuk menghindari penolakan barang yang dikirim petani ke gudang bulog.
Ditekankan Agung, bahwa kewajiban kita bersama untuk membantu memenuhi Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sebesar 2,2 juta ton. Besaran itu hanya kurang dari 5% total produksi beras nasional.
"Bila CBP terpenuhi sebesar 2,2 juta ton/tahun, maka tidak akan ada impor. Sesuai arahan Presiden bahwa impor baru diperbolehkan bila CBP kurang dari 1 juta ton," tegas Agung.
Sesuai hasil Rakortas Bidang Perekonomian pada tanggal 15 Januari 2018 Bulog diminta fokus menyerap beras medium di bulan Juli s/d akhir Agustus yang merupakan puncak panen raya.
Harga fleksibilitas pembelian bulog sebesar Rp. 8.030,- dijamin tetap sampai oktober 2018.
Rakor ini juga dihadiri dari TNI, yaitu Letkol Arh Nova Mahanes Yuda mewalili Aster AD, Sekretaris BKP, Kepala Divre Bulog Jawa Barat, Perwira Pembantu Madya SDAB Staf Umum Teritorial AD, Kasubdivre Subang, Kasubdivre Indramayu, Dinas Ketahanan Pangan Provinsi, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Subang, Purwakarta dan Indramayu, dan Mitra Bulog kabupaten Subang, Purwakarta dan Indramayu.