YOGYAKARTA- Untuk mendukung dan mempercepat penganekaragaman konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman, Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian, Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Perikanan dan Kelautan Kementerian Kelautan dan Perikanan serta Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman terkait pengembangan usaha pengolahan pangan lokal.
Penandatanganan ini merupakan bagian dari acara Lustrum XI Fakultas Teknologi Pertanian UGM yang diselenggarakan, Selasa (18/9) di Graha Sabha Pramana UGM.
Kepala BKP Agung Hendriadi dalam sambutannya mengatakan, pengembangan usaha pengolahan pangan menjadi penting mengingat masih tingginya hasil pertanian yang terbuang ( _food losses and waste_) selama proses penanganan hasil pertanian mulai dari panen hingga saat konsumsi.
" _Food losses_ ini dapat diminimalisir dengan memanfaatkan teknologi yang dapat memperpanjang masa simpan, baik dalam bentuk asal maupun dengan mengolah hasil pertanian menjadi pangan olahan," jelas Agung.
Masih menurut Agung, bila kita kelola dengan baik, pangan yang berpotensi akan terbuang tersebut dapat kita manfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi penduduk.
Sedangkan Menteri Kelautan dan Perikanan yang diwakili Kepala Badan Riset dan Sumberdaya Manusia Kelautan dan Perikanan, Sjarief Widjaja,
mendukung penuh pengembangan usaha pengolahan produk perikanan.
"Dengan teknologi pengolahan pangan, akan dapat meningkatkan daya saing produk, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujarnya
Dalam Nota Kesepahaman ini, para pihak terkait akan melakukan pengembangan dan promosi produk pangan lokal segar yang aman dan sehat, dan pengembangan usaha pengolahan pangan lokal.
Acara ini dihadiri lebih dari 2500 peserta yang merupakan alumni dan mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian dari 54 angkatan serta masyarakat umum.