Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) sejak 2022 telah menginisiasi Gerakan Selamatkan Pangan dengan dua pendekatan utama yaitu mencegah terjadinya kemubaziran/pemborosan pangan dan fasilitasi aksi penyelamatan pangan untuk disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Kewaspadaan Pangan dan Gizi NFA, Nita Yulianis saat menjadi narasumber pada Rembuk Mustika Rasa yang merupakan rangkaian kegiatan Kongres II Jaringan Bank Pangan : Pasar Rakyat Mustika Rasa yang diselenggarakan Foodbank of Indonesia (FOI) di Museum Bahari Jakarta pada Sabtu, (27/5/23).
“Gerakan Selamatkan Pangan yang diinisiasi oleh NFA hingga saat ini telah menyelamatkan sekitar 40.4 ton pangan, melalui fasilitasi mobil logistik pangan dan food truck kami telah berkolaborasi dengan 9 mitra dengan piloting di Jabodetabek” jelas Nita.
Kehadiran Deputi Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan NFA I Gusti Ketut Astawa pada pembukaan Kongres II Jaringan Bank Pangan: Pasar Rakyat Mustika Rasa merupakan bentuk dukungan NFA pada kegiatan ini. Pada kesempatan tersebut disampaikan apresiasi kepada FOI atas penyelenggaraan acara ini dan kepada para pihak yang sudah melakukan upaya pencegahan food waste.
"Peran bank pangan menjadi penting dalam upaya mengurangi food waste sekaligus mengurangi kerawanan pangan dan gizi, NFA akan terus melakukan upaya kolaborasi dengan semua pihak untuk mengedukasi masyarakat guna mencegah pemborosan pangan " ujar I Gusti Ketut Astawa
Turut hadir pada diskusi sesi 2 Rembuk Mustikarasa, yaitu Superindo, DBS Bank, Nestle, ESRI, East West Seed Indonesia dan ABC Hanz yang kesemuanya merupakan mitra FOI yang memiliki komitmen dan telah melakukan aksi nyata dalam upaya pencegahan food waste/pemborosan pangan dan membuka kolaborasi dengan para pihak dalam upaya tersebut.