BADAN PANGAN NASIONAL
Disaksikan Ibu Negara Iriana Joko Widodo, NFA Gandeng PKK Pusat Gencarkan Gerakan Penganekaragaman Pangan dan Penurunan Stunting

MEDAN – Pemberdayaan dan peran aktif keluarga dalam memperkuat penganekaragaman konsumsi pangan dan penurunan angka stunting di Indonesia sangat penting dan mendasar. Mengingat keluarga merupakan inti dari kehidupan masyarakat yang berperan penting dalam penanaman nilai-nilai termasuk kebiasaan pola konsumsi pangan dan gizi. 


"Badan Pangan Nasional menyadari sepenuhnya peran penting keluarga dalam penguatan keanekaragaman pangan, pemenuhan gizi, termasuk untuk pencegahan stunting. Maka dari itu, hari ini bertepatan dengan puncak peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) kita lakukan penandatanganan kerja sama dengan Tim Penggerak (TP) PKK Pusat," ujar Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Sarwo Edhy usai menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) bersama Ketua Umum TP PKK Pusat Tri Tito Karnavian, yang disaksikan Ibu Negara Iriana Joko Widodo, di Medan, Rabu, (17/5/2023).


Ia mengatakan, kerja sama tersebut akan berfokus pada penguatan keanekaragaman konsumsi pangan, peningkatan gizi, dan penanganan stunting melalui pemberdayaan keluarga. Melalui kerja sama ini akan dilakukan sejumlah langkah aksi meliputi pencegah kerawanan pangan dan gizi, pengembangan pangan lokal, pengembangan dan pembinaan sumber daya manusia melalui edukasi dan sosialisasi pola konsumsi pangan B2SA (beragam, bergizi, seimbang dan aman), peningkatan sinergi antara pusat dan daerah tentang upaya penguatan ketahanan pangan dan gizi, serta pertukaran dan pemanfaatan data dan informasi. 


"Selanjutnya kerja sama ini akan diteruskan dan direplikasi bersama TP PKK di tingkat daerah. Dengan dukungan lebih dari 2 juta kader TP PKK di seluruh Indonesia, diharapkan percepatan sosialisasi, edukasi, dan internalisasi gerakan penganekaragaman konsumsi pangan B2SA, penguatan gizi, dan pencegahan stunting bisa dilakukan secara masif dan tersistematisasi kepada seluruh keluarga Indonesia, karena langsung memberdayakan peran para Ibu sebagai jantungnya keluarga," paparnya. 


Sementara itu, Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan NFA Andriko Noto Susanto mengatakan, kerja sama NFA dengan TP PKK ini salah satunya juga dalam hal pengelolaan Rumah Pangan B2SA. "Rumah Pangan B2SA merupakan pusat edukasi dan sosialisasi penganekaragaman konsumsi pangan masyarakat untuk pemenuhan gizi dan pencegahan stunting. Sasaran edukasi dan penguatan gizi Rumah Pangan B2SA adalah anak stunting, gizi buruk, gizi kurang, ibu hamil, ibu menyusui serta calon pengantin," terangnya. 


Menurut Andriko, peran TP PKK sangat besar bagi pemberdayaan Rumah Pangan B2SA kedepannya. Pasalnya, para kader TP PKK merupakan nyala api yang dapat memberikan edukasi serta penanaman nilai pentingnya konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang, dan aman untuk pencegahan stunting kepada semua lapisan masyarakat termasuk keluarga. 


"Kualitas konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang, dan aman yang berdampak pada penguatan gizi dan penurunan angka stunting dapat terwujud apabila pengetahuan, pemahaman dan kesadaran masyarakat tumbuh. NFA bersama TP PKK akan terus bekerja menumbuhkan kesadaran tersebut," tandasnya. 


Saat ini, ia menambahkan, Rumah Pangan B2SA sudah mulai berjala di Binjai, Sumatera Utara. Selanjutnya, secara bertahap akan dibuat juga di sejumlah provinsi serta Kabupaten/Kota lainnya. 


"Kita sudah resmikan Rumah Pangan B2SA di Binjai oleh Ketua TP PKK Pusat Tri Tito Karnavian pada yang turut hadir dalam peresmian Rumah Pangan B2SA di Binjai pada 2 Mei lalu," imbuhnya. 


Kepala NFA Arief Prasetyo Adi melalui keterangan terpisah menyambut baik sinergi NFA dengan TP PKK Pusat. Menurutnya, peran keluarga sangat strategis dalam menjaga ketahanan pangan dan gizi nasional. 


"Upaya mengubah pola konsumsi pangan yang lebih beragam serta membudayakan pola konsumsi pangan B2SA dengan memberikan edukasi sejak dini sangat tepat dilakukan dengan menggandeng kader PKK yang tentu nya memiliki peran yang sangat penting dalam keluarga.


Menurutnya, langkah kerja sama dengan TP PKK ini telah sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo yang menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor dan pemberdayaan masyarakat secara luas dalam penguatan pangan, guna menghindarkan Indonesia dari ancaman krisi pangan.


Ketua Umum TP PKK Pusat Tri Tito Karnavian mengatakan, kerja sama ini dalam upaya mewujudkan keluarga Indonesia bebas stunting. Melalui kerja sama ini TP PKK akan turut aktif menyosialisasikan menu makanan keluarga sehat, mudah, dan enak kepada masyarakat untuk membantu menurunkan stunting di Indonesia. 


Kegiatan ini juga sebagai bentuk dukungan TP PKK terhadap pelaksanaan program pemerintah yang tertuang dalam Program Prioritas Nasional sebagaimana tercantum dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024. Di mana salah satu program yang tengah dijalankan TP PKK adalah berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak serta pemenuhan gizi keluarga. 

.

——————————

Siaran Pers*

*Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA)*

100/R-NFA/V/2023

17 Mei 2023

*Informasi lebih lanjut dapat menghubungi:*

komunikasi@badanpangan.go.id


Telp : 087783220455

BADAN PANGAN NASIONAL  
Sejak 25/01/2023
Kantor
Jalan Harsono RM No.3, Ragunan, Ps. Minggu, Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12550
(021) 7807377
nfa_official@badanpangan.go.id
Media Sosial
Tautan Terkait
Kementerian Pertanian
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Kementerian Kesehatan
Kementerian Perdagangan
Kementerian Komunikasi dan Informatika
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika
Badan Pusat Statistik
Badan Informasi Geospasial
Perum BULOG
ID FOOD
Copyright © 2024 Badan Pangan Nasional. All Rights Reserved.