Dalam menghadapi tantangan pembangunan menuju Indonesia Emas 2045, diversifikasi pangan menjadi salah satu pilar utama untuk memastikan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Dalam seminar bertajuk "Program Makanan Bergizi bagi Anak Sekolah dan Dampaknya Bagi Status Gizi di Indonesia" yang diadakan oleh Universitas Al Azhar Indonesia, Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA), Dr. Andriko Noto Susanto, menegaskan pentingnya penganekaragaman konsumsi pangan yang berbasis potensi lokal. (31/8/24)
Menurut Andriko, bonus demografi yang diproyeksikan akan dialami Indonesia pada tahun 2045, dengan 70% penduduk berada pada usia produktif, merupakan kesempatan sekali seumur hidup yang harus dimanfaatkan dengan baik. "Kualitas gizi yang baik adalah fondasi untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing bangsa. Jika status gizi kita buruk, maka ini akan menjadi beban bagi negara," ujar Andriko.
Strategi diversifikasi pangan tidak hanya penting untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, tetapi juga untuk mencapai kedaulatan dan kemandirian pangan, seperti yang diamanatkan oleh UU Pangan No. 18 Tahun 2012 dan Perpres 81/2024. Penganekaragaman konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang, dan aman (B2SA) menjadi langkah penting untuk memastikan ketersediaan pangan yang mencukupi dan berkelanjutan di seluruh wilayah Indonesia.
Andriko juga menyoroti pentingnya perubahan pola pikir masyarakat, terutama dalam mengurangi ketergantungan pada nasi sebagai sumber utama karbohidrat. "Makan kenyang tidak harus selalu dengan nasi. Kita perlu mendorong masyarakat untuk memanfaatkan sumber karbohidrat lain seperti sagu, jagung, dan ubi yang lebih bervariasi," tambahnya.
Kolaborasi antara Badan Pangan Nasional dan Badan Gizi Nasional menjadi salah satu upaya strategis dalam mempercepat penganekaragaman pangan dan edukasi gizi, khususnya melalui program seperti B2SA Go to School (BGTS) dan Gerakan Edukasi dan Pemberian Pangan Bergizi untuk Siswa (GENIUS). Program ini bertujuan untuk meningkatkan status gizi anak-anak sekolah, sehingga mereka tumbuh menjadi generasi yang sehat, produktif, dan siap bersaing di tingkat global.
Melalui upaya bersama ini, NFA berharap dapat mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 dengan generasi yang memiliki kualitas gizi optimal, sehingga mampu berkontribusi secara maksimal bagi kemajuan bangsa.