Badan Pangan Nasional/ National Food Agency (NFA) mendukung penerapan standar keamanan pangan segar sebagai jaminan kualitas produk pangan untuk mendorong peningkatan daya saing ekspor produk pangan. Selain penerbitan Sertifikat Kesehatan (Health Certificate/HC) dan Registrasi Rumah Kemas, NFA juga turut berupaya meningkatkan kompetensi petugas keamanan pangan segar melalui pelatihan yang intensif.
Hal ini disampaikan oleh Deputi Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan NFA Andriko Noto Susanto usai menggelar Pelatihan Pengujian Mikotoksin dan Pengambilan Contoh Pala di Bogor beberapa waktu lalu.
“Ini pertama kali nya kita datangkan ahli Pala dari Italia, Dr. Barbara de Santis dan Dr. Francesca Debegnach dari Istituto Superiore di Sanità, Rome. Mereka adalah ahli sampling dan lab yang memang sangat kompeten dalam hal ini, karena cemaran mikrotoksin menjadi concern Indonesia dalam keamanan pangan produk pala,” ungkap Andriko.
Pelatihan tersebut menurutnya merupakan kerja sama NFA dengan Badan Karantina Indonesia dan Better Training for Better Food (BTSF) European Union, yakni lembaga pelatihan Komisi Eropa yang memiliki tugas meningkatkan pengetahuan dan implementasi peraturan Uni Eropa yang mencakup peraturan pangan dan pakan, kesehatan dan kesejahteraan hewan, dan kesehatan tanaman bagi petugas lingkup Uni Eropa maupun mitra dagang Uni Eropa.
“Uni Eropa merupakan salah satu pasar utama produk pangan segar dari Indonesia, diantaranya adalah pala, yang menyumbang 20% dari total ekspor pala asal Indonesia. Tentu nya penerapan standar keamanan pangan menjadi hal penting untuk meningkatkan daya saing produk pangan tersebut di pasar global,” tambahnya.
Dalam kesempatan ini, Andriko mendorong agar lab Balai Uji Standar Karantina yang berada di bawah Badan Karantina Indonesia dapat menjadi referensi lab pengujian mikotoksin yang memiliki standar regulasi Uni Eropa.
“Lab reference pengujian mikotoksin agar menyesuaikan metode dan performance criteria-nya sesuai dengan regulasi Uni Eropa untuk produk yang akan diekspor ke Uni Eropa,” harapnya.
Selain itu, NFA juga akan melakukan revisi Pedoman Pengambilan Contoh Pala yang akan diekspor ke Uni Eropa dan sosialisasi Pedoman tersebut, ungkap Andriko.
Pelatihan diikuti oleh petugas keamanan pangan perwakilan dari OKKPD yang sudah menerbitkan HC yakni Sumatera Utara, Jambi, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara dan Maluku serta Unit Karantina Pertanian Surabaya, Manado dan Ambon. Dan juga peserta dari petugas lab Karantina Pertanian, lab Kemendag, lab Kementan, lab PT Angler dan lab PT Saraswanti.
