Dalam ASEAN Food Security Reserve Board (AFSRB) Meeting ke-44 yang akan digelar pada tanggal 5-6 Juni 2024 mendatang di Laos, Badan Pangan National/ National Food Agency (NFA) selaku national focal point tengah menyiapkan kajian untuk memperkuat posisi Indonesia dalam mendukung ketahanan pangan dan sinergitas di tingkat regional.
Kepala Biro Perencanaan Kerjasama dan Humas NFA Budi Wuryanto menjelaskan bahwa AFSRB merupakan salah satu kelompok kerja di bawah ASEAN Ministry of Agriculture and Forestry (AMAF) yang berperan dalam penyusunan rekomendasi kebijakan ketahanan pangan dan sekaligus sebagai forum pembahasan situasi ketersediaan pangan di ASEAN untuk komoditas beras, jagung, gula, dan kedelai.
“Sebagai tuan rumah pelaksanaan 43th AFSRB, maka Indonesia akan menyampaikan Chairman’s Report yang menjelaskan perkembangan kegiatan AFSRB setelah pelaksanaan 43th AFSRB hingga setahun setelahnya,” ungkap Budi dalam rapat persiapan AFSRB ke-44, Rabu (29/5/2024) di Jakarta.
Ia menyebut bahwa sesuai hasil 43th AFSRB Meeting pada 7-8 Juni 2023 di Bogor yang menelurkan ASEAN Leader’s Declaration on Strengthening Food Security and Nutrition in Response to Crises, telah disepakati untuk mengeksplore dan mendorong Food Reserve (Cadangan Pangan) yang didedikasikan sebagai Emergency Preparedness and Response (EPR) tentang ketahanan pangan dan gizi dalam menanggapi krisis di kawasan ASEAN.
“Cadangan Pangan di negara anggota Asean dimaksud adalah berdasarkan sumber pangan di masing-masing negara, yang didedikasikan untuk kesiapsiagaan darurat bantuan pangan bagi AMS yang mengalami krisis. Hal ini dilatarbelakangi kebutuhan akan rapid response pada saat terjadinya krisis,” ungkapnya.
Dalam AFSRB meeting, masing-masing negara akan memaparkan perkembangan situasi suply and demand dari 4 komoditas (beras, jagung, kedelai dan gula) selama setahun terakhir.