Pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM) secara masif dan penyaluran bantuan pangan terus dilakukan Badan Pangan Nasional bersama Bulog dan pihak terkait lainnya. Hal tersebut merupakan upaya NFA menjaga kestabilan harga pangan guna mengendalikan inflasi.
Demikian diungkapkan oleh Deputi Bidang Kerawanan Pangan NFA Nyoto Suwignyo saat menghadiri Gebyar Kelautan Perikanan Ketahanan Pangan di Lapangan Pelabuhan Majingklak, Pangandaran, Senin (23/10/2023).
“GPM adalah salah satu langkah strategis Badan Pangan Nasional untuk pengendalian inflasi pangan, upaya tersebut untuk menjaga kestabilan harga pangan khususnya komoditas beras dan hari ini telah kami lakukan di Pangandaran”, jelas Nyoto pada sambutannya tersebut.
Pada kesempatan tersebut Nyoto menyebutkan berdasar Peta Kerentanan dan Kerawanan Pangan/Food Security and Vulnerability Atlas (FSVA) tahun 2022, jumlah desa rentan rawan pangan di Kabupaten Pangandaran tahun 2022 sebanyak 16 dari 93 desa (17,2%).
“Sarana dan prasarana penyedia pangan, tenaga kesehatan, kemiskinan dan akses air bersih adalah faktor penyebab terjadinya kerentanan pangan, kami berharap semua pihak terus meningkatkan kolaborasi dalam menurunkannya” jelas Nyoto lebih lanjut.
Sementara itu Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata yang membuka acara secara resmi menyampaikan apresiasi terhadap Badan Pangan Nasional karena telah membantu menurunkan angka inflasi dengan mengadakan GPM di Kabupaten Pangandaran.
“Kami sangat mengapresiasi upaya Badan Pangan Nasional mengendalikan angka inflasi, Pangandaran sangat merasakan manfaat dari GPM” ucap Jeje
Kegiatan diadakan dalam rangka memperingati hari jadi Kabupaten Pangandaran ke 11 tersebut juga dihadiri oleh Wakil Bupati Pangandaran, Ketua DPRD, Sekda Pangandaran, Kepala Dinas DKPKP Pangandaran, Dandim dan Kapolres serta jajaran pejabat Kabupaten Pangandaran.