Upaya memperkuat sektor pangan nasional perlu dilakukan melalui kolaborasi yang solid bersama sektor pentahelix di mana salah satunya adalah kelompok media massa. Untuk itu, Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) terus berperan aktif menjalin sinergitas dengan media massa nasional dan daerah guna meningkatkan transparansi, edukasi, dan sosialisasi pelaksanaan program strategis terkait pangan.
Hal tersebut disampaikan Kepala NFA Arief Prasetyo Adi, saat menerima kunjungan Chief Executive Officer (CEO) dan Redaksi Katadata, Selasa, (20/6/2023), di Kantor NFA, Jakarta. Menurutnya, peran media dalam mendukung ketahanan pangan sangat krusial terutama dalam penyampaian dan penyebarluasan informasi serta data pangan nasional yang valid dan akurat.
“Pangan adalah aspek mendasar yang bersentuhan langsung dengan kepentingan publik, maka penyampaian informasi serta data pangan yang valid akan sangat berpengaruh bagi stabilitas ekonomi serta psikologi dan persepsi masyarakat,” terangnya.
Dalam rangka penyebarluasan konten informasi tersebut, Arief mengaku, siap dan selalu terbuka untuk menyampaikan berbagai informasi dan data pangan yang dikelola NFA kepada insan media. “Kita mengedepankan transparansi, bahan paparan atau data yang kita miliki terbuka dan boleh diakses publik. Silahkan dipublikasi baik melalui pemberitaan atau produk jurnalistik lainnya. Ini untuk meningkatkan penyebarluasan serta memastikan masyarakat tidak mengkonsumsi informasi dan data pangan yang keliru atau bermuatan hoax, serta mengakselerasi terbangunnya narasi pangan yang mencerdaskan,” jelasnya.
Arief meyakini, objektivitas media dalam memproduksi pemberitaan berdasarkan data tersebut yang pada akhirnya menentukan bagaimana persepsi masyarakat terbentuk. “Dalam menjalankan tugas menjaga ketahanan pangan ini kita tentunya membutuhkan bantuan dari teman-teman media. Kita berharap media dapat mewartakan informasi terkait pangan seobjektif mungkin, sehingga kebijakan pangan bisa ter-delivery secara clear kepada publik,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Arief juga memaparkan sejumlah program dan data pangan yang dikelola NFA, seperti neraca komoditas, stok Cadangan pangan pemerintah (CPP), stok beras Perum BULOG, hasil survey stok beras berdasarkan Kerangka Sample Area (KSA), serta profil, penugasan, dan penyaluran bantuan pangan. Ia juga menjelaskan bahwa saat ini NFA bersama Kementerian/Lembaga terkait sudah sepakat untuk menggunakan satu data pangan bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS).
“Saat ini kita sudah sepakat untuk pangan rujukannya data BPS. Sekarang sudah berjalan untuk komoditas beras melalui survey KSA. Satu data pangan ini sejalan dengan arahan Bapak Presiden agar tidak terjadi lagi perbedaan data yang berdampak pada perbedaan arah kebijakan. Ini juga sejalan dengan amanat dengan Perpres 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu, CEO Katadata Metta Dharmasaputra mengatakan, sebagai media yang konsen terhadap pemberitaan berbasis data, Katadata selalu berupaya menyajikan data-data pangan yang akurat dari sumber-sumber yang kredibel termasuk diantaranya merujuk kepada data yang dirilis NFA.
Ia mengatakan, kolaborasi antara instansi dan media terkait penyebarluasan data menjadi langkah strategis yang bisa terus di dorong dan diperkuat.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut Kepala Biro Perencanaan, Kerja Sama, dan Humas NFA Risfaheri, serta jajaran BOD dan Redaksi Katadata.
.
#BadanPanganNasional #NationalFoodAgency #NFA #Pangan #PanganNasional #KetersediaanPangan #KedaulatanPangan #MakanEnak #MakanSehat #B2SA #PanganLokal #Transparansi #MediaMassa
