Penyerapan produksi beras dalam negeri menjadi prioritas utama Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) bersama Perum Bulog. Ini merupakan bentuk komitmen pemerintah sesuai arahan Presiden Joko Widodo yang selalu memastikan penyerapan hasil petani berjalan optimal. Untuk itu, stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) menjadi penting untuk terus diperkuat.
Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan NFA Rachmi Widyarini mengatakan pemerintah selalu konsisten menjaga kesejahteraan petani dalam negeri. “Bapanas mendorong agar Bulog melakukan akselarasi penyerapan produksi beras hasil petani yang kemudian disalurkan ke berbagai program intervensi, termasuk bantuan pangan beras (Banpang) 10 kilogram untuk setiap penerima bantuan pangan (PBP),’’ujar Rachmi saat mengunjungi gudang Bulog Apala Kancab Bone, Rabu, 02/10/24.
“Sesuai arahan kepala NFA agar penyerapan produksi petani dalam negeri ini terus kita dorong dengan mengoptimalkan peran BUMN pangan (Bulog) sebagai offtaker. Berkaca dari tahun-tahun sebelumnya grafik penyerapan beras DN melalui Bulog memang mengalami peningkatan, 994 ribu ton pada 2022 meningkat 1 juta ton pada 2023, tentu kami (Bapanas) optimis pada akhir 2024 penyerapan ini akan terus meningkat,’’ terang Rachmi.
“Hari ini kami datang ke Gudang Bulog Apala kancab Bone Sulsel, tadi kita lihat stok beras DN ternyata cukup banyak sekitar 186 ton, dan untuk beras bantuan pangan di kab bone ternyata berasal dari beras petani lokal yang di serap oleh Bulog. Tentu hal ini menandakan ekosistem pangan yang dibangun mulai dari hulu sampai hilir berjalan cukup baik,’’ Ujar Rachmi.
Diketahui Gudang Bulog Apala Melayani penyaluran bantuan pangan beras 10 Kilogram di 6 kecamatan yang terdiri dari kecamatan Palakka, Tellu Siattinge, Sibulue, Awangpone, Barebbo, Cina dengan jumlah sebanyak 17.901 penerima bantuan pangan (PBP).
“Nah itu stok gudang bulog Apala aman, karena stoknya mereka ada 967 ton. Tentu ini kita harus apresiasi karena upaya teman-teman bulog ini sungguh luar biasa,’’tambah Rachmi.
Sebelumnya Kepala NFA Arief Prasetyo adi menyampaikan bahwa petani adalah pahlawan pangan. Mereka berada di garis terdepan dalam menyediakan pangan bagi seluruh rakyat Indonesia. Kesejahteraan petani adalah kunci dari ketahanan pangan nasional. Jika petani kita sejahtera, maka produksi pangan akan meningkat.
“Kita semua harus mendukung upaya-upaya peningkatan produksi yang tengah dilakukan oleh kementerian teknis, dan tentunya didukung oleh BUMN yang berfokus pada sektor pangan seperti Bulog, ID FOOD dan Pupuk Indonesia,” ujar Arief dalam keterangan tertulis, Minggu (29/9).
Secara nasional, total penyerapan produksi dalam negeri oleh Bulog awal oktober 2024 ini telah mencapai 962 ribu ton. Jika dibandingkan dengan penyerapan bulan september tahun lalu bahkan 5 tahun terakhir, capaian tahun ini mengalami peningkatan yang cukup impresif yang menandakan ekosistem pangan di Indonesia mulai mengalami tren positif.
Kunjungan ini menjadi bukti nyata dari upaya pemerintah dalam mendorong optimalisasi penyerapan produksi pangan dalam negeri, serta memastikan ketersediaan pangan yang berkualitas bagi masyarakat. Diharapkan, langkah-langkah ini dapat mendukung pertumbuhan sektor pertanian dan meningkatkan kesejahteraan petani di seluruh Indonesia.
